Airlangga Hartarto: Inflasi Indonesia Masih Terkendali

Kamis 02-06-2022,21:10 WIB
Editor : Agustiana

Secara tahunan inflasi inti sedikit menurun dibanding bulan April yang tercatat sebesar 2,60% (yoy), namun tetap konsisten dalam tren yang tinggi.

Hal ini menunjukkan permintaan masyarakat yang tetap kuat pasca momen HBKN Ramadan dan Idulfitri. 

BACA JUGA:Kota Tasikmalaya Raih Juara Pertama Pemkot dengan Realisasi Belanja Tertinggi se-Indonesia

Sementara berdasarkan komoditas penyumbangnya, inflasi inti pada Mei dipengaruhi oleh kenaikan harga ikan segar, nasi dengan lauk, dan roti manis.

Komponen inflasi Administered Price (AP) tercatat sebesar 0,48% (mtm) atau 4,83% (yoy) dengan andil 0,09%, disumbang utamanya oleh kenaikan tarif angkutan udara yang didorong masih tingginya mobilitas arus balik serta pulihnya mobilitas pasca HBKN Idulfitri 2022. 

BACA JUGA:Wuih, Demi Saksikan Premier Film Broker,Kim Taehyung Tinggalkan Member BTS Lainnya di AS

Secara umum, dampak dari kenaikan harga komoditas global terhadap inflasi IHK saat ini masih terbatas. 

Namun jika diperhatikan lebih lanjut, transmisi dari kenaikan harga pangan global pada Mei 2022 sudah terlihat pada inflasi Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). IHPB Mei tercatat sebesar 0,33% (mtm) atau 4,23% dengan andil penyumbang terbesar yaitu sektor industri (0,31%). 

BACA JUGA:Wuih, Demi Saksikan Premier Film Broker,Kim Taehyung Tinggalkan Member BTS Lainnya di AS

Andil sektor industri antara lain disumbang dari kenaikan komoditas tepung terigu dan mie kering instan, seiring kenaikan harga gandum global.

“Pemerintah akan terus memonitor dan mencermati rambatan dari tekanan eksternal, terutama kenaikan harga komoditas global yang ditransmisikan dalam bentuk kenaikan harga dan inflasi domestik. Selain itu Pemerintah dan Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi komunikasi kebijakan untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat dan menjangkar inflasi tetap terjaga dikisaran sasaran,” pungkas Menko Airlangga. (dep1/fsr) 

Kategori :