Perjalanan Luar Kota Picu Penularan Covid-19 di Kota Tasikmalaya, Kini 618 Pasien Positif

Minggu 13-02-2022,20:10 WIB
Reporter : sandy aw

radartasik.com, KOTA TASIK — Mobilitas atau perjalanan ke luar kota menjadi pemicu utama penularan Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang kini terus meningkat.

Pada Minggu (13/2/2022), total kasus aktif Covid-19 di Kota Tasikmalaya mencapai 618 pasien dengan penambahan pasien positif hari ini sebanyak 102 orang, 1 sembuh dan 0 kematian.

Dari peta sebaran kasus positif yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melalui media sosial Diskominfo, hanya tujuh kelurahan yang tak ada kasus positif. Sisanya berwarna merah, alias ada kasus terkonfirmasi positif.

Padahal, pada Minggu lalu (6/2/2022), kasus terkonfirmasi positif terdapat 44 pasien.

Mayoritas kasus positif yang kini terjadi adalah warga yang pulang bepergian dari daerah dengan kasus tinggi, terpapar lalu memaparkan lagi ke keluarga maupun warga lain.

“Semua penambahan kasus itu hasil tracking dari kasus positif sebelumnya. Mereka dari kasus perjalanan yang pulang ke Kota Tasikmalaya,” ujar Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra Hendriana.

“Ada yang cek mandiri, ada yang orang tuanya di sini lalu anaknya dari luar Kota Tasikmalaya datang lalu dia sakit dan cek mandiri ternyata positif,” sambungnya.

Asep Hendra Hendriana mengakui, kasus positif kini menyebar juga ke lingkungan pendidikan tingkat SLTA. Dalam catatan Dinkes Kota Tasikmalaya, terdapat lebih dari 2 SMA yang sekolahnya kembali belajar daring karena ada kasus positif.

“Kluster salah satu sekolah sebanyak 17 orang terpapar, itu belum ada laporannya ya. Yang pasti ada yang positif di beberapa sekolah tingkat SMA dan lagi ditracking tapi belum ada hasilnya. Kalau merujuk aturan pusat ya dihentikan PTMT-nya selama lima hari kalau tak salah,” terangnya.

Hal senada dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat. Kadinkes pun mengingatkan agar warga jangan lengah dan terus terapkan disiplin prokes (protokol kesehatan).

“Mereka yang terpapar itu faktor mobilisasi, habis dari luar kota yang berisiko tinggi seperti Bandung, Yogyakarta dan Jakarta. Karena, sebanyak 80 persen akibat perjalanan,” tuturnya. (Rezza Rizaldi / radartasik.com)
Tags :
Kategori :

Terkait