radartasik.com, LEUWISARI - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melihat langsung kondisi gubuk sepasang lansia yang hidup serba kekurangan di Kampung Nangorak Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari, Jumat (11/2/2022).
Orang nomor dua di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat tersebut memberikan santunan program rumah tidak layak huni (RTLH) dari Pemprov Jabar berupa uang sekitar Rp 5 juta untuk perbaikan rumah yang ditinggali oleh Tolib dan Omah.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kedatangannya ke kediaman gubuk Tolib dan Omah untuk menyampaikan bantuan program rumah tidak layak huni dari Pemprov Jabar. “Kami datang ke rumah Pak Tolib setelah membaca berita di media. Informasi yang disampaikan media cetak elektronik maupun radio merupakan kepanjangan telinga dan mata kami. Dan langsung memberikan bantuan RTLH berupa uang dari gubernur,” terang Uu kepada wartawan.
Menurut dia, jumlah bantuan yang diberikan memang nilainya tidak cukup untuk membeli tanah dan membuat bangunan yang bagus. Namun, kepada masyarakat untuk ikut membantu secara gotong royong meringankan beban keluarga Tolib.
Kepala Desa Jayamukti Ai Sedah berterima kasih kepada Pemprov Jawa Barat yang langsung diwakili oleh Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum datang kepada Tolib. “Meskipun secara administrasi, Tolib bukan warga Jayamukti karena sempat pindah kependudukan ke Kecamatan Mangunreja. Meski bukan warga kami, kami berterima kasih atas perhatian wakil gubernur,” ungkap dia.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Tasikmalaya Ramadiyagus SH MH mengatakan, kejaksaan ikut memberikan bantuan kepada pasangan lansia Tolib dan Omah yang tinggal di gubuk sempit di Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari. “Mudah-mudahan bantuan berupa tempat alas tidur, alat-alat perlengkapan salat seperti sajadah, Al-Qur'an, mukena juga makanan mie instan dan bingkisan buah-buahan bisa bermanfaat dan digunakan oleh keluarga bapak Tolib,” ujarnya.
Menurut dia, bantuan yang disamApaikan dan diberikan oleh para ibu-ibu kejaksaan ini sebagai bentuk kepedulian kejaksaan terhadap masyarakat yang membutuhkan. “Dan kesabaran pasangan lansia Tolib dan Omah ini patut ditiru walaupun serba keterbatasan tetap sabar dan menjadi penceramah di pengajian masjid di lingkungannya,” tambah dia. (dik)