Radartasik.com, TASIK — Kapolsek Cibeureum, Polres Tasikmalaya Kota, AKP Yusuf Setyanto SH menegaskan, kasus ditemukannya jasad mahasiswa di Kota Tasikmalaya yang tewas di kamar mandi rumah kontrakan murni gantung diri.
"Dari hasil penyelidikan sementara terkait kasus gantung diri semalam (06/02/22) dari ciri-ciri fisik memang murni itu kasus gantung diri," papar AKP Yusuf Setyanto SH, Senin (07/02/2022).
"Karena ada keluar air mani dari kemaluan korban, lidah yang tergigit, dan untuk memastikan kematiannya kita sudah minta untuk diotopsi kepada pihak keluarga korban," sambung AKP Yusuf Setyanto SH.
Namun, terang dia, pihak keluarga korban menolaknya dan membuat pernyataan bahwa kejadian ini suatu musibah serta tak akan dilanjutkan secara jalur hukum.
"Menurut keterangan keluarganya, awalnya korban sulit dihubungi dan akhirnya orang tuanya meminta kakak korban mendatangi rumah kontrakannya," terangnya.
Motifnya, jelas dia, hingga kini masih dalam pendalaman dan pihaknya belum bisa memastikan apakah korban melakukan aksi itu karena crypto atau bisnis online-nya anjlok atau ada masalah apa.
"Karena kita harus memastikan dan mengumpulkan bahan keterangan yang mendukung fakta ke arah sana. Sampai saat ini kita masih lakukan pendalaman ya. Kalau dari pihak keluarga katanya ada masalah tapi harus didukung dengan bukti," jelas AKP Yusuf Setyanto SH.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Tasikmalaya berinisial CM (25), warga Langkaplancar, Kabupaten Tasikmalaya ditemukan tewas gantung diri dengan leher terjerat tali pramuka di kamar mandi rumahnya, Minggu (06/02/22) sekira pukul 22.30 WIB.
Jasad pria ini ditemukan kakaknya di kamar mandi rumah kontrakannya di Perumahan Parahiyangan, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum.
"Iya ada kasus itu (gantung diri, Red). Ditemukan keluarganya dengan leher tergantung tali yang dikaitkan didudukan shower mandi," ujar Kapolsek Cibeureum, Polres Tasikmalaya Kota, AKP Yusuf Setyanto, Senin (07/02/22) siang.
Terang dia, menurut keteranga para saksi yang merupakan keluarganya, diduga korban melakukan tindakan tersebut karena permasalahan pribadi yang sebelumnya korban mempunyai bisnis online Bitcoin atau crypto.
"Awal-awalnya sempat mendapat penghasilan cukup besar dari bisnis online tersebut. Namun pada saat ini bisnis online korban sedang turun penghasilannya. Diduga korban mengalami stress akibat bisnis onlinenya tidak menghasilkan atau rugi," terang AKP Yusuf Setyanto.
Menurut AKP Yusuf Setyanto, awalnya kasus ini terungkap saat saksi yang tak lain kakaknya, menerima telpon dari orang tuanya memberitahukan bahwa korban susah utk dihubungi dan tidak ada kabar.
"Kemudian saksi bersama suaminya langsung menuju rumah kontrakan 2 lantai yang dihuni oleh korban. Saat diketuk pintunya namun tidak ada jawaban dan rumah dalam keadaan terkunci," beber AKP Yusuf Setyanto.
Karena mencurigakan, tambah AKP Yusuf Setyanto, saksi meminta pertolongan satpam perumahan untuk menemani mendobrak pintu. Kemudian saksi pun kembali menuju rumah korban, lalu masuk ke dalam rumah dengan cara naik ke atas rumah dan membongkar genting.
"Lalu masuk ke dalam rumah di lantai 2 kemudian menuju lantai 1. Kemudian saksi membuka pintu rumah dari dalam dan keluarganya masuk ke dalam rumah mencari keberadaan korban," tambahnya.
Setelah masuk ke dalam kamar kobran, saksi melihat jasad korban berada di dalam kamar mandi yang berada di dalam kamarnya sudah dalam keadaan leher tergantung tali yg dikaitkan di dudukan shower mandi.
Kategori :