Begini Bahayanya Makanan Digoreng

Rabu 26-01-2022,03:00 WIB
Reporter : ocean

radartasik.com,  MENGGORENG makanan merupakan salah satu metode memasak paling umum di dunia, termasuk di Indonesia.

Cara memproses makanan dengan menggunakan minyak goreng adalah cara cepat untuk mempersiapkan masakan, selain hemat secara ekonomis.

Namun yang tidak disadari banyak orang adalah bahaya yang ditawarkan masakan yang diolah dengan cara digoreng.

Lalu, apa risiko makan masakan yang digoreng? Pertama, makanan yang digoreng umumnya menyebabkan lonjakan jumlah kalori, sangat bertolak belakang dengan metode masak dengan cara dikukus.

Tidak cuma itu, menurut Healthline, makanan yang dimasak dengan cara digoreng, umumnya tinggi akan trans fat.

Trans fat menurut para ahli dapat meningkatkan risiko orang bermasalah dengan berat badan, hingga risiko penyakit kronis di kemudian hari. Penyakit jantung, diabetes dan kanker adalah beberapa di antaranya.

Mengubah cara Anda memasak dapat menghindarkan Anda dari risiko terkena diabetes melitus. Hal ini diungkap peneliti dari Icahn School of Medicine (ISM) di New York City, Amerika Serikat.

Ketika menggoreng, memanggang atau membakar makanan yang Anda konsumsi, akan menghasilkan senyawa bernama advanced glycation end products (AGEs).

Dilansir WebMD, hasil penelitian ISM menyebutkan AGEs memiliki kaitan kuat dengan resistensi insulin, stress dan peradangan pada sel-sel tubuh, yang semuanya merupakan biang kerok dari risiko seseorang terkena diabetes.

Insulin sendiri adalah hormon yang berfungsi mendistribusikan gula dalam darah menuju sel tubuh guna menghasilkan energi. Tanpa fungsi insulin, atau yang dikenal dengan resistensi insulin, mendorong terjadinya penumpukan gula dalam darah.

Ketika hal ini terjadi, diabetes adalah efek yang tak terhindarkan. Komplikasi dari diabtes adalah rusaknya fungsi organ tubuh seperti jantung, mata, dan ginjal itu.

Lalu cara memasak seperti apa yang paling aman untuk menghasilkan makanan yang aman untuk dikonsumsi? Cara teraman untuk mengolah masakan yakni dengan menggunakan metode rebus atau kukus. Dengan begitu, risiko diabetes yang ditakutkan dapat terelimir. (FIN/lan)
Tags :
Kategori :

Terkait