Radartasik.com, CALIFORNIA — Twitter secara resmi meluncurkan fitur baru yang diklaim berfungsi membantu pengguna supaya tidak termakan informasi menyesatkan. Tahap pertama fitur tersebut hanya dirilis di tiga negara, yakni Brazil, Spanyol, dan Filipina.
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu mengatakan nantinya pengguna hanya menandai cuitan yang merupakan disinformasi atau informasi tidak benar. Setiap cuitan yang ditandai dan terbukti salah dinilai dari kebijakan akan dihapus Twitter.
Melansir Reuters, Selasa (18/1/2022), fitur itu memungkinkan pengguna membantu Twitter memerangi informasi-informasi yang kerap menyesatkan dan berdampak pada banyak hal. Kehadiran fitur tersebut memang disiapkan Twitter agar tidak kian banyak pengguna yang termakan informasi menyesatkan di platformnya.
Fitur penandaan cuitan tidak benar itu sudah diuji coba sejak Agustus 2021. Pengujian aplikasi itu terbilang sukses di Amerika Serikat, Australia, dan Korea Selatan.
Sejak fitur tersebut diuji coba hingga digunakan, Twitter menerima tiga juta laporan dari pengguna yang menandai cuitan dengan dugaan disinformasi. (ant/jpnn/lan)