Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Teliti Adaptasi Kebiasaan Baru Pedagang Pasar Cikurubuk

Minggu 16-01-2022,17:00 WIB
Reporter : ocean

Radartasik.com,  TASIK — Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan penelitian tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Pedagang Pasar Cikurubuk Tasikmalaya selama dua hari (12-13 Desember 2020) dengan sampel 300 pedagang.

Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui dan sosialisasi pemahaman tingkat kedisiplinan pedagang dalam menerapkan protokol kesehatan guna menekan penyebaran Covid-19.

Tim penelitian yang terdiri dari Arip Rahman MTrKep dan Yudi Triguna SKep Ners MKep tertarik meneliti penerapan beradaptasi dengan kebiasaan baru sejak merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia, khusus di Kota Tasikmalaya. Alasannya fasilitas umum menjadi titik berat pemerintah karena penularan virus sangat bisa cepat.

Pada 19 Juni 2020, pemerintah pun merespons kondisi tersebut. Maka, Menteri Kesehatan mengeluarkan kebijakan KMK No. HK.01.07-MENKES-382-2020 tentang Kebiasaan Baru di Fasilitas Umum. Salah satunya di pasar tradisional.

Untuk itu, Arip Rahman MTrKep dan Yudi Triguna SKep Ners MKep melaksanakan observasi ke Pasar Cikurubuk sebagai pasar tradisional terbesar, yang bisa disinyalir berpotensi sebagai tempat transaksi penularan virus.

Lalu, pihaknya menanyakan kepada salah satu pengelola Pasar Cikurubuk tentang kepatuhan menerapkan protokol kesehatan. Mereka menjawab sudah melakukan sosialisasi protokol kesehatan, mulai dari imbau, penempatan satgas, penyediaan sarana cuci tangan, pembagian masker, penyemprotan, rapid tes, memfasilitasi vaksinasi, dan lain untuk pedagang Pasar Cikurubuk.

Setelah itu, peneliti tertarik wawancarai dengan satgas, apakah pedagang belum semua terbiasa dengan kebiasaan baru? Jawabannya, pedagang hanya patuh menggunakan masker ketika ada sidak (inspeksi mendadak).

Fenomena ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan kajian mengenai bagaimana persepsi pedagang pasar mengenai kebiasaan baru? Lalu bagaimana penerapan protokol kesehatan di pasar mengingat pasar yang dikhawatirkan sebagai area tempat transaksi penularan?

Oleh karenanya, peneliti mencari kepada pedagang Pasar Cikurubuk sesuai poin-poin adaptasi kebiasaan baru yang tertuang dalam KMK No.HK.01.07-MENKES-382-2020.

Dengan tujuan, untuk mengetahui gambaran penerapan kebijakan penerapan adaptasi kebiasaan baru pedagang pasar tradisional enam bulan pasca dikeluarkannya KMK No. HK.01.07-MENKES-382-2020.

Dari hasil kajian, perwakilan tim peneliti dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Arip Rahman MTrKep mendapatkan data 59% responden menyebutkan sangat penting dan selalu memastikan kondisi sehat sebelum berangkat.

Tetapi, hanya sebagian kecil pedagang yang memahami bahwa demam tinggi, batuk, nyeri tenggorokan sebagai gejala awal Covid-19. Pedagang hanya mengetahui hilang sensasi pengecapan, dan penciuman yang merupakan tanda yang harus diwaspadai.

”Hasilnya dari 74% responden menyebutkan penting dan selalu membersihkan area dagang. Artinya responden sangat paham dan tidak kesulitan dengan hal ini karena merupakan rutinitas wajib sebelum dan sesudah berdagang untuk menjaga kebersihan area dagang,” katanya kepada Radar, Minggu (16/1/2022).

Sedangkan, ada data sebanyak 76% responden menyebutkan penting dan selalu untuk mandi dan ganti pakaian setelah tiba di rumah. Hal ini untuk membersihkan diri dari keringat dan kotoran yang menempel saat berdagang agar tidak membawa bibit penyakit ke rumah. Artinya rutinitas responden, tidak ada keluhan mengenai pertanyaan ini.

Ada pun data lain, tim peneliti menemukan sebanyak 85,3% responden menyebutkan biasa saja dalam meningkatkan daya tahan tubuh dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. 

Sebagian besar menyebutkan makan seperti biasa sehari-hari saja tanpa suplemen atau peningkatan menu bergizi. Sehingga, hal ini sesuai kebiasaan masing-masing dan sesuai menu yang tersedia di rumah atau di pasar.

Tags :
Kategori :

Terkait