Radartasik.com, JAKARTA — Pelatih Jakarta BNI 46 Samsul Jais rupanya masih tidak senang dengan keputusan wasit meskipun timnya menang atas Surabaya Bhayangkara Samator di Proliga 2022.
Pada laga yang berlaksanakan di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Jumat (15/1/2022), Jakarta BNI 46 menang tipis 3-2 (32-30, 31-33, 25-20, 24-26, 17-15) atas Surabaya Samator.
Laga ini berlangsung seru. Kedua tim saling membangun serangan sehingga terlibat kejar-mengejar skor. Sayang, kepemimpinan wasit terlihat kurang baik. Jakarta BNI 46 menjadi tim yang cukup dirugikan. Tercatat, empat kali kubu Jakarta BNI 46 melakukan protes terhadap keputusan wasit pada gim keempat.
Salah satunya ketika smes Tozaki Takahiro yang dianggap mengenai pemain Samator. Namun, wasit justru berpendapat sebaliknya. Samsul Jais sempat melakukan protes ke meja wasit. Namun, sang pengadil lapangan tetap teguh pada keputusannya.
Beruntung, pada pertandingan ini Jakarta BNI 46 memiliki mental juara sehingga akhirnya keluar sebagai pemenang.
”Laga ini merupakan sejarah, terlepas dari ketatnya skor 3-2 serta beberapa kali terjadi deuce. Kami beruntung bisa memenangi pertandingan ini karena di sini yang berbicara mental bukan lagi taktik. Sejauh ini kami cukup puas dengan permainan tim,” ungkap Samsul.
Mantan pelatih Palembang Bank Sumsel Babel itu berharap Proliga selaku penyelenggara mengevaluasi wasit. Karena, pada laga ini banyak keputusan wasit yang merugikan anak asuhnya.
”Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Mereka harus dievaluasi. Kalau sekali dua kali mungkin bisa dimaklumi, tetapi ini sampai empat kali dalam satu set, itu sudah berlebihan,” jelas dia.
”Jujur saya kecewa dengan beberapa keputusan wasit. Sebab, dalam Proliga kami mencari satu angka saja susah. Saya pikir perlu diadakan evaluasi bagi wasit kepala maupun hakim garis,” imbuh pelatih timnas Indonesia pada Asian Games 2018 itu. (jpnn/lan)
Kategori :