radartasik.com, TASIK - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya memprediksikan harga pangan strategis setelah Natal dan tahun baru (Nataru) 2022 bakal melandai atau bahkan turun, seperti; sayuran, telur, dan daging ayam. Sedangkan untuk minyak goreng curah atau kemasan tetap tinggi.
Untuk saat ini, harga cabai merah besar Rp 41.250 perkilogram (/kg), cabai rawit merah Rp 81.250/kg, daging ayam ras Rp 36.500/kg. Sedangkan minyak goreng curah Rp 19.000/kg dan minyak goreng kemasan Rp 19.900/kg.
”Peningkatan konsumsi masyarakat memang saat Nataru, sehingga kerap kali membuat harga bahan pangan meroket. Tetapi setelah itu diprediksikan mulai melandai kembali,” katanya kepada Radar, Senin (3/1/2022).
Lanjut ia, terjadinya gejolak harga tersebut, bercermin dari pengalaman momentum sebelumnya, seperti Ramadan, Idul Fitri dan Nataru. Memang saat itu, tingkat permintaan pasar untuk sayuran, telur dan daging ayam ras mengalami lonjakan dibandingkan biasanya.
“Adanya kenaikan harga kebiasaan karena permintaan banyak, tetapi tidak diimbangi produksi,” ujarnya.
Sedangkan untuk minyak goreng curah atau kemasan diprediksi masih mahal di tahun 2022. Harga mahal itu, karena harga bahan baku minyak goreng, minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) masih tinggi. “Kalau minyak goreng kemungkinan susah turun normal kembali. Harus ada peran pemerintah pusat,” katanya.
Dengan mahalnya minyak goreng tersebut, dikeluhkan oleh pedagang. Salah satunya Pedagang Cimol Bojot, Yanti (37) mengaku menjadi terjepit hidupnya karena keuntungan dagangnya sedikit. Ia harus menambah modal usaha untuk membeli minyak goreng yang harganya tinggi.
“Harga minyak goreng kini meledak membuat keuntungan sedikit. Karena saya tidak bisa menaikkan harga, hanya bisa mengurangi porsinya saja,” ujarnya. (riz)