Qodari menilai munculnya tudingan negatif pada KIB karena ketiga parpol ini sangat strategis dan diperhitungkan.
Banyak parpol yang masih ragu-ragu atau kesulitan menjalin koalisi dengan parpol lainnya.
Tapi yang ditunjukkan Golkar, PAN, dan PPP seolah memagari mereka dari manuver politik instan yang tergesa-gesa.
BACA JUGA:Turut Berduka Cita, Viryan Aziz, Komisioner KPU Periode 2017-2022 Meninggal Dunia
Pernyataan negatif soal KIB muncul dari PDIP karena partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu saat ini masih kesulitan untuk berkoalisi.
PDIP yang bisa mengusung sendiri capres-cawapresnya tetap harus mengajak parpol Islam untuk berkoalisi.
Parpol Islam yang belum menyatakan bergabung dengan koalisi manapun tinggal PKB.
Berdasar pengalaman yang lalu, PKB seringkali memutuskan koalisi menjelang akhir. Jadi, sulit bagi PDIP untuk menggandeng PKB.
Qodari menilai PDIP juga sulit menjalin koalisi dengan PKS, Demokrat, dan Nasdem.
Hanya Gerindra yang paling memungkinkan bisa berkoalisi dengan PDIP, meskipun, partai berlambang burung Garuda ngotot memajukan nama Prabowo Subianto sebagai capres.
"Saya kira PDIP sulit untuk bisa berkoalisi hari ini,” tutur Qodari. (*)