Radartasik.com, SULAWESI — Pembunuhan sadis terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan baru-baru ini. Satu keluarga tewas dibunuh oleh anak pertama keluarga tersebut, hanya gara-gara persoalan uang tabungan sebesar Rp70 juta. Hanya satu orang yang selamat dalam kejadian berdarah itu, yaitu adik pelaku berinisal HA.
Kini HA yang selamat dari tragedi berdarah yang menewaskan ayah, ibu dan dua adik itu nampak masih menimpan trauma yang mendalam. Untuk sementara HA yang juga mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya akibat amukan sang kakak, tinggal bersama tantenya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian tragis itu bermula dari kemarahan pelaku Ak kepada keluarganya. Dia merupakan anak tertua yang sempat merantau ke Malaysia.
Rupanya selama di Negeri Jiran tersebut, Ak berhasil mengumpulkan uang hingga Rp70 juta untuk kebutuhan biaya pernikahannya. Nah, uang itu secara rutin dia kirimkan ke keluarganya di Bantaeng. Namun, tak disangka tabungan Ak tersebut pelan-pelan habis dipakai untuk kebutuhan hidup keluarganya tersebut. Tidak hanya itu, sebagian uang tabungan juga dipinjam oleh tetangga.
Salah seorang kerabat korban, Nurhana mengungkapkan, sepulang dari Malaysia Ak memang kerap bertingkah aneh. Saalh satunya sering berpakaian seperti wanita. Didugatingkah aneh tersebut diduga karena Ak mengalami gangguan kejiwaan.
Pelaku Depresi
Para kerabat pelaku, sebenarnya sudah meminta keluarga itu untuk mengobati Ak ke rumah sakit jiwa jiwa. Namun karena berbagai hal belum sempat dilakukan, hingga akhirnya keburu terjadi tindakan keji itu.
Lurah Ereng-Ereng, Kaimuddin mengungkapkan, jenazah para korban kini telah dimakamkan. Mereka juga melakukan takjiah.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan mengatakan, tiga orang meninggal dunia berinisial BS (77) ayah kandung pelaku, SB (69) ibunya, dan SS (39) saudara perempuannya. Sedangkan HA (22) saudaranya selamat meski menderita sejumlah luka akibat benda tajam.
“Kronologinya berawal saat pelaku AB sedang duduk-duduk di ruang tamu rumahnya, tiba-tiba gangguan kejiwaannya muncul (kambuh), dia langsung menyerang keempat korban,” kata Kombes Pol Zulpan.
Ak sendiri telah diamankan pihak kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. (fajar/yud/red)