Kasus Stunting Ciamis Tembus 3.412,Dinas Kesehatan Targetkan Tahun 2024 Bebas Stunting

Jumat 29-10-2021,09:30 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, CIAMIS -  Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mencatat jumlah kasus stunting mencapai 3.412 anak. Jumlah tersebut dari total 81.095 sasaran anak di Kabupaten Ciamis. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Ciamis Eni Rochaeini kepada Radar, Kamis (28/10/2021).

Menurut dia, sebenarnya ada 6.811 orang di tahun 2021 yang terdata mengalami stunting. Namun, setelah melakukan validasi ulang jumlah kasus stunting di Kabupaten Ciamis sebanyak 3.412 dari sasaran 81.095 anak. “Memang angka stunting di Kabupaten Ciamis di bawah angka nasional, namun Dinkes Ciamis berupaya agar tidak terjadi penambahan di tahun berikutnya. Jadi target 2024 zero stunting bisa tercapai,” ujarnya, menjelaskan.

Kata dia, pengurangan ini bukan berarti jumlahnya berkurang tetapi tidak lagi terjadi penambahan stunting ke depannya, minimal penambahannya tidak signifikan.  Karena berbagai upaya dan program diluncurkan oleh Dinas Kesehatan Ciamis untuk mengatasinya.

“Salah satunya kami menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran Unpad dengan melaksanakan orientasi penanganan stunting kepada programer Promkes (Promosi Kesehatan) Puskesmas,” jelasnya.

Menurut dia, mereka sebagai ujung tombak yang paling dekat dengan masyarakat. Jadi komunikasinya juga harus beda, makanya cara menyentuh ke masyarakat penyampaiannya disesuaikan dengan karakter masyarakatnya, dalam komunikasi sesuai keinginan masyarakat. “Adanya kerja sama dengan Unpad ini bisa menentukan strategi cara pendekatan kepada masyarakat dalam penanganan stunting,” paparnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengerahkan para kader yang membantu promkes, dengan harapannya mereka menjadi duta cinta yang dapat menyentuh masyarakat. Dengan harapan masyarakat akan lebih sadar pentingnya melaksanakan pola hidup sehat guna mencegah stunting.

“Kami Dinkes Cimais pun meluncurkan program Si Keren Halo Cinta, artinya Sistem Informasi Kesehatan Remaja. Dimana para remaja akan lebih paham terhadap kesehatan, bahaya obat terlarang sehingga informasinya tepat sasaran dan tidak mendapatkan secara liar,” ucapnya.

Menurut dia, program itu juga sebagai upaya agar stunting tidak bertambah, dengan remaja yang sehat. Dengan harapan nanti di masa depan sudah dewasa mereka tentunya akan memiliki keturunan yang juga sehat dan tidak sampai stunting.

Rektor Kampus STAI Al-Ma'arif Kabupaten Ciamis Jamiludin Hidayat SPd MSc mengatakan, memang kasus setanting ini harus ada penangan serius dari semua pihak. “Kami berharap kerja dimaksimalkan dari pemerintah, agar terus menekan angka stunting di Ciamis, jangan sampai ada lonjakan. Salah satunya dalam menyosialisasikanya,” pungkasnya. (isr)

Tags :
Kategori :

Terkait