Miris Banget! Kepala Desa Ini Tak Punya Rumah, Tinggal di Rumah Kontrakan Tidak Layak Huni

Senin 18-10-2021,19:30 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com CIREBON — Jika ada Kepala Desa (Kades) atau kuwu yang tidak memiliki rumah tinggal,  Endang Supriyatna lah salah seorangnya.

Hingga kini hidup Kuwu Ciledug Tengah Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon itu tak memiliki rumah sendiri yang layak. Endang yang menjabat sebagai kuwu Ciledug Tengah periode 2015-2021 tersebut justru tinggal di rumah kontrakan yang tidak layak huni. 

Rumah yang ditempati Endang merupakan rutilahu yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Ia tinggal bersama mertua dan adik-adik iparnya. Endang berbagi tempat tinggal yang sebagian ruangannya hanya dipisahkan dengan bahan triplek. “Yang ngontrak di sini mertua saya, saya ikut nebeng,” ujar Endang kepada Puser Bumi (Radar Cirebon Group).

Endang bukan tidak memiliki keingginan untuk membangun sebuah tempat tinggal bagi keluarganya, tetapi kemampuan ekonominya yang tidak memungkinkan. Dirinya tidak mau dianggap mengada-ada soal kehidupan ekonominya, tetapi semua itu adalah fakta di lapangan.

“Fokus saya melayani masyarakat, dan saya tidak mampu membangun rumah,” katanya.

Rumah yang ditempati Endang berada di Blok Pahing RT 02/04 Desa Ciledug Tengah, kondisi rumah banyak yang bolong di bagian atap, sebagian pemisah ruangan menggunakan bahan triplek, alasnya pun belum menggunakan keramik.

“Kalau hujan, semua penghuni kesulitan karena banyak yang bocor,” imbuhnya.

Dalam perjalanan politiknya, Endang yang awalnya duduk di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ciledug Tengah, didorong warga untuk maju menjadi kepala desa.

Dengan kecakapan yang dimilikinya, warga merayu Endang agar mau maju menjadi pemimpin di desa yang baru dimekarkan tersebut. “Bukan keinginan pribadi Endang, tetapi warga yang menginginkannya,” ujar Fatah Hidayat, warga Ciledug Tengah.

Atas dorongan dan dukungan dari warga tersebut, akhirnya Edang bisa memimpin desa hingga enam tahun berjalan.

Kinerja yang dilakukan Endang selama memimpin desa, rupanya berdampak terhadap pembangunan di Desa Ciledug Tengah yang mengalami kemajuan.

Sebagian warga menginginkan kembali kiprah Endang dalam memimpin desa untuk dilanjutkan di periode selanjutnya. “Saya awalnya sempat bilang mau berhenti karena capek, tetapi warga menginginkannya untuk kembali maju,” tutur Endang.

Rupanya dukungan dari warga untuk Endang tidak hanya ucapan saja, warga secara spontan membantu Endang dalam hal keperluan hajat desa enam tahunan ini. “Untuk keperluan makan minum bagi tim sukses, warga yang menyediakan,” ujar Juhaenah, istri Endang.

Tetapi Endang dan Istrinya tidak bisa terus mengandalkan bantuan dari warga dalam pemilihan kuwu kali ini, mereka terpaksa menjual harta satu-satunya untuk keperluan kampanye. “Untuk bekal saya, saya jual motor satu-satunya,” ujar Endang lirih.

Atas dukungan warga yang tidak main-main, Endang dan istrinya memutuskan untuk maju dalam pemilihan kuwu periode 2021-2027 mendatang. “Modal kami kepercayaan dari warga,” kata Juhaenah mantap.

Kondisi yang dialami Endang dan keluarganya, menyulut rasa empati warga lainnya atas keprihatinan yang terjadi.

Tags :
Kategori :

Terkait