Travel Umrah Kota Tasik Berharap Petunjuk Teknis Segera Turun

Kamis 14-10-2021,12:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TASIK — Pemerintah Arab Saudi sudah membuka pintu bagi jemaah umrah asal Indonesia. Mengingat masih perlunya protokol kesehatan, biaya umrah pun diprediksi menjadi lebih mahal.

Kasi Penyelenggaran Haji dan Umrah Kemenag Kota Tasikmalaya H Wahyu SAg mengaku telah mendapat informasi dibukanya umrah bagi jemaah asal Indonesia. Namun sementara, pihaknya masih menunggu petunjuk teknisnya yang masih dipersiapkan oleh Kemenag RI. “Belum ada penjelasan ke daerah secara teknis dan detail,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (13/10/2021).

Maka dari itu, pihaknya pun belum bisa memastikan kapan ibadah umrah bisa dilaksanakan. Termasuk biaya yang diprediksi bisa membengkak karena ada penambahan waktu, guna pencegahan penularan wabah Covid-19. “Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa soal teknisnya,” ucapnya.

Kasubag TU Kemenag Kota Tasikmalaya H Yayan Herdiana menambahkan dibukanya umrah menjadi harapan dilaksanakannya ibadah haji tahun 2022. Sebagaimana diketahui, sudah dua tahun Indonesia tidak bisa memberangkatkan jemaah haji ke Mekkah. “Ya mudah-mudahan perkembangannya semakin baik dan bisa melaksanakan ibadah haji lagi,” ujarnya.

               

                     Pelaksanaan Ibadah Umrah di Masa Pandemi Covid-19

Kejelasan soal dibukanya umrah pun ditunggu para pengelola travel umrah di Kota Tasikmalaya. Pasalnya, animo masyarakat semakin tinggi karena sudah lama ditutup.

Seperti halnya dikatakan pemilik travel umrah Al Amin Tasikmalaya, KH Wawan Nawawi yang masih menunggu kepastian teknis pelaksanaan umrah. Karena di tengah kondisi wabah yang masih terjadi, ada beberapa hal yang masih diperhitungkan pemerintah. “Informasinya masih dibahas soal vaksin dan karantina,” ucapnya.

Perjalanan umrah di masa pandemi ini, kata dia, tentu mengubah mekanisme dari mulai pemberangkatan sampai teknis di Arab Saudi. Hal ini mengingat penggunaan sarana transportasi pun akan dibatasi. “Aturannya kan hanya bisa 50 %, biasa 50 mungkin hanya 25 untuk satu bus,” ucapnya.

Efeknya, kata KH Wawan, biaya untuk perjalanan umrah akan semakin membengkak. Karena selain kebutuhan sarana transportasi yang lebih banyak, ditambah penggunaan kamar pun akan sangat diatur jumlahnya. “Tapi sepertinya tidak akan sampai dua kali lipat,” terangnya.

Mengingat umrah merupakan ibadah bagi umat Islam, menurutnya biaya yang membengkak tidak akan mengurangi antusias calon jemaah. Pasalnya orang yang sudah punya keinginan kuat untuk berangkat, akan berkorban secara maksimal. “Justru menurut saya memprediksi akan banyak antrean karena kuotanya pasti dibatasi,” ucapnya.

Sementara itu, pengelola travel Kanomas Tasikmalaya, Asep Mulyajaya masih belum bisa banyak memberikan tanggapan. Pihaknya masih menyimak perkembangan informasi soal kejelasan teknis umrah. “Masih menunggu perkembangan informasi terkini dari pemerintah,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi secara resmi telah mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah dari Indonesia. Pemberian izin tersebut disampaikan melalui nota diplomatik Kedutaan Besarnya di Jakarta.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan diberikannya izin tersebut menyusul laju perkembangan Covid-19 di Indonesia mulai membaik dalam beberapa waktu terakhir.

”Kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Saudi Arabia perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umroh bagi jamaah Indonesia,” kata Retno dalam konprensi pers virtual, Sabtu (9/10/2021).

Tags :
Kategori :

Terkait