Ingin Bahagia Dunia dan Akhirat ? Dalam Hadits: Tinggalkan hal ini !

Selasa 12-10-2021,16:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TASIKMALAYA — Rosulullah adalah teladan terbaik dalam kehidupan. Abu Hurairah selalu bersama dengan Rosulullah Saw dan meneladani akhlak beliau.

Dalam kitab Al Wafi yang merupakan terjemah dari kitab Al Wafi fi Syarh Al-Arbain An-Nawawiyyah karya Dr. Dar Al Musthafa Dib Al-Bugha, dijelaskan dalam Hadis ke-12 tentang menyibukkan Diri dengan Hal yang Berguna.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ. حديث حسن رواه الترمذي وغيره هكذا

Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata bahwa Rosulullah Saw. Bersabda: “Diantara tanda baiknya keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.” (Hadis ini hasan, Diriwyatkan Imam Tirmidzi dan yang lain dengan redaksi seperti ini)

Hadis ini menjelaskan tentang sebab kita bisa mendapatkan kebahagiaan didunia dan akhirat, kehidupan yang baik di dunia dengan melakukan hal-hal berikut, sesuai denga pesan-pesan yang ada pada hadis. Diantara pesan dari hadis diatas adalah:

1. Membangun Masyarakat yang unggul. Islam sangat peduli dengan keselamatan manusia agar hidup dalam keserasian dan keharmonisan, tidak ada perselisihan dan pertentangan di antara sesama. Islam juga sangat peduli terhadap keselamatan individu agar hidup bahagia, saling menyayangi dan menghormati. Factor terbesar yang mempengaruhi timbulnya perpecahan dan kerusakan ditengah masyarakat adalah perbuatan yang tidak bermakna. Oleh karena itu,, tanda seorang muslim akan selamat dan imannya benar adalah tidak turut campur dalam urusan orang lain.

2. Tidak Sibuk dengan Hal yang Tidak Bermanfaat. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih Ibnu Hibban Meriwayatkan bahwa Rosulullah Saw. Bersabda kepada Abu Dzar, “Seseorang itu dianggap buruk jika ia melakukan sesuatu yang tidak diketahui dan membebani diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat.”

3. Sibuk dengan Hal yang Bermanfaat Mendatangkan Keselamatan dan Kesuksesan. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia mengatakan bahwa Rosulullah saw. Bersabda, yang artinya : “Jika salah seorang dari kalian menjalankan keislamannya dengan baik, setiap kebaikan yang dikerjakan akan dihitung sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Dan setiap keburukan yang dilakukannya akan dihitung sama dengan apa yang dilakukannya.”

4. Sibuk dengan Menginat Allah SWT. Akan Mencegah Hati dari Kesibukan Mengingat Hal yang Tidak Bermanfaat.

5. Perkara yang Bermanfaat dan Tidak Bermanfaat. Perkara yang bermanfaat adalah perkara yang berkaitan dengan kebutuhan hidup manusia paling mendasar, seperti makan, minum, pakain dan tempat tinggal. Begitu juga perkar-perkara yang berkaitan dengan keselamatannya, baik di dunia maupun akhirat. Perbuatan yang tidak berkaitan dengan kedua hal tersebut dianggap tidak bermanfaat.

Begitu pula dengan membicarakan sesuatu hal yang tidak bermanfaat terkadang menggiring seorang muslim kepada pembicaarn yang terlarang. Diantara etika Islam adalah menghindari ucapan yang keliru dan banyak berbicara. Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Mu'adz ra. Ia bertanya,” Wahai Rosulullah Saw. Apakah kami akan disiksa karena semua ucapan kami ? “ Rosulullah Menjawab,” Celakalah engkau, hai Mu'adz! Bukankah seseorang masuk neraka karena ucapannya?”

6. Meninggalkan hal yang tidak bermanfaat bagian dari mensucikan jiwa bagi seorang muslim.

Mari kita perbaiki diri dengan tidak melakukan hal yang tidak bermanfaat, tidak menyibukkan diri dengan hal yang tidak berguna, namun menyibukkan diri dengan kebaikan dan bermanfaat, sehingga mendatangkan kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. (aisyah/radartasik.com)
Tags :
Kategori :

Terkait