Oplos Pertalite jadi Mirip Premium Pria Ini Ditangkap Polisi, Ngaku Dapat Untung Rp1 Juta dalam Sehari

Selasa 12-10-2021,12:15 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, KALIMANTAN- Seorang pria di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ditangkap oleh Polres Kotawaringin Timur. Pasalnya pria berinisial HS itu menjual bahan bakar minyak (BBM) hasil oplosan Pertalite dengan bahan tertentu sehingga warnanya mirip Premium. 

Dari informasi yang dihimpun di lapangan diketahui jika selama ini HS melakukan aksi pengoplosan BBM itu di sebuah rumah di Jalan Jembatan Kuning Gang Sabar Menanti Kelurahan Ketapang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. 

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin mengakui kasus pengoplosan BBM yang dilakukan HS tergolong aneh. Karena biasanya untuk kasus pengoplosan membuatnya menyerupai BBM jenis yang lebih mahal, seperti Pertalite atau Pertamax. Tapi justru yang dilakukan HS,  Pertalite dioplos dengan bahan tertentu sehingga warnanya mirip Premium atau bensin. 

“Hanya warnanya saja yang mirip (premium), soal kandungannya kami belum tahu, karena itu perlu pengujian laboratorium," ujar AKBP Abdoel Harris Jakin didampingi Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri, Selasa (12/10/2021). 

Adapun terungkapnya kasus pengoplosan BBM tersebut, dikatakan Kapolres, berawal dari informasi yang disampikan masyarakat pada Jumat (08/10/2021) lalu yang menyebutkan ada seseorang yang melakukan kegiatan pengoplosan BBM di rumah di Jalan Jembatan Kuning Gang Sabar Menanti Kelurahan Ketapang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. 

Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Polsek Ketapang dengan mendatangi lokasi dimaksud. Saat tiba di TKP polisi mendapati pelaku sedang melaksanakan pengoplosan BBM, dan langsung dilakukan penangkapan. 

Sejumlah barang bukti berupa tandon air berkapasitas 1000 liter, 33 jeriken, timbangan, serbuk "bleaching earth terram" untuk pemutih, bahan bakar mirip premium serta barang bukti lainnya diamankan polisi dari lokasi. 

Sementara itu berdasarkan pengakuan HS kepada polisi terungkap, alasan ia melakukan praktik terlarang ini lantaran harga BBM jenis Premium di kawasan pelosok atau jauh dari pusat kota justru lebih mahal dibanding Pertalite. Padahal di SPBU harga resmi Premium lebih murah dibandingkan Pertalite. 

Selain itu berkembang pendapat di tengah masyarakat bahwa Pertalite dapat merusak mesin kendaraan karena cepat panas, menimbulkan kerak dan memperpendek umur mesin. Atas informasi itu masyarakat di kawasan pelosok banyak yang lebih memilih membeli Premium ketimbang Pertalite. Sementara di sisi lain pasokan premium kini terus dikurangi oleh Pertamina. 

"Berbekal pengetahuannya, dia (Hs,red) memanfaatkan keterbatasan pengetahuan masyarakat itu dengan membuat BBM oplosan mirip Premium," kata Kapolres. 

Masih kepada polisi HS mengaku sudah menjalani kegiatan pengoplosan BBM tersebut selama tiga bulan dengan dibantu dua karyawan. Dia puyn mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp1 juta setiap harinya. 

"Sejauh ini tidak ada yang mengeluh terkait kualitas Premium oplosan itu. Malah permintaannya tambah banyak karena sejak awal keluar pertalite, itu sudah dinilai kurang bagus. Makanya premium yang terus dicari," beber HS. (jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait