Radartasik, GARUT – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemerintah Kabupaten Garut akan membangun sentra kuliner ikan di Kabupaten Garut. Sentra kuliner dibangun sebagai sebuah percontohan pemasaran hasil-hasil dari perikanan.
Bupati Garut H Rudy Gunawan mengatakan, sentra kuliner ikan dibangun dengan memanfaatkan dan merevitalisasi pasar ikan di Tarogong Kaler. “(Sebetulnya) sudah dibangun di (pasar ikan) Tarogong, tapi gagal pembangunannya. Nah kementerian ini menganggap Garut ini destinasi wisatanya luar biasa, jadi ingin diselesaikan pembanguannya,” ujar Rudy kepada wartawan, Senin (16/5/2022).
BACA JUGA: Jelang Akhir Musim Hujan, Kasus DBD Masih Terjadi
Rudy menerangkan, Pemkab Garut dan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan berkolaborasi dalam pembangunan pasar ikan. “Makanya pak direktur datang ke kami ini minta supaya ada kolaborasi lah, percepatan dalam rangka menyelesaikan masalah (pembangunan pasar ikan) di tahun ini,” ujarnya.
Rudy menyatakan, penyebab gagalnya pembangunan karena kurang profesionalnya pemborong yang mengerjakan pembangunan. Meski demikian, pihaknya berharap bila selesai nanti bisa dihibahkan kepada Pemkab Garut
“Nanti kalau sudah selesai (akan) dihibahkan dari kementerian kepada Pemda Garut. Ini juga terima kasih saya dapatkan ini (pembangunan pasar ikan) dari kementerian,” ucapnya.
Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produksi Kelautan dan Perikanan (PDSPK) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Erwin Dwiyana berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang terkendala di tahun 2021. Apalagi, menurutnya, pembangunan sentra kuliner ikan sudah mencapai 50 persen.
“Kami targetkan bisa selesai di tahun ini bersama-sama dengan bapak bupati dan jajaran. Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai sentra kuliner dan menjadi destinasi wisata kuliner yang baru di Kabupaten Garut tentunya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, alasan memilih Kabupaten Garut sebagai lokasi pembangunan sentra kuliner ikan karena wilayah Jawa Barat bagian selatan, khususnya Garut terkenal dengan ikan budidaya air tawarnya. “Tentunya potensi ini kan perlu dijual. Artinya dijual itu bisa menjadi usaha kuliner atau memperkenalkan menu-menu ikan khas dari
Kabupaten Garut, dan salah satunya kita ingin mendorong bahwa sentra kuliner ini bisa menjadi semacam tempat (kuliner ikan bagi) masyarakat domestik ataupun dari luar Garut,” ungkapnya.
Erwin menjelaskan, nantinya di sentra kuliner ikan akan disediakan lapak yang dilengkapi fasilitas pendukung, dengan harapan bisa dimanfaatkan wirausaha ataupun UMKM.
“Kami berharap untuk pemanfaatan ataupun nanti sentra kuliner ini juga bisa mengangkat wirausaha-wirausaha kuliner yang ada di Kabupaten Garut, baik itu mungkin yang bisa jadi generasi mudanya, bisa jadi UMKM bisa masuk ke dalam sentra kuliner,” jelasnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Garut Sofyan Yani memaparkan, dulunya kegiatan transaksi di Pasar Ikan Tarogong sudah bagus. Tapi penghasilannya hanya dari satu jenis, yaitu penjualan ikan basah.
“Nanti kalau sudah dibentuk, kegiatan keseluruhan pembangunan seperti ini selain ikan basah juga nanti ada olahan tersedia lewat oleh-oleh, dan kuliner. Kuliner itu ada mungkin makanan ya siap (saji seperti) restoran yang bersumber dari ikan dominannya, karena ini dalam rangka meningkatkan pembangunan perikanan,” katanya.
Ia berharap dengan adanya pertemuan antara bupati Garut dan KKP RI pembangunan sentra kuliner ikan bisa selesai.