Radartasik, LAHAT – Dua kelompok pemuda terlibat tawuran. Mereka cekcok. Rebutan biduan organ tunggal. Satu orang tewas. Satu lagi dirawat intensif.
Mereka yang terlibat tawuran maut itu berusia masih muda. Anak baru gede. ABG.
Yuda Setiawan, korban meninggal berusia 19 tahun. Rekannya, Mirsa Ardian juga tak jauh beda. Dia masih muda dan mengalami luka robek.
Mirsa saat ini masih menjalani perawatan instensif.
Yuda dan Mirsa merupakan warga Desa Lawang Agung Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut Kapolres Lahat AKBP Eko Sumaryanto SIK, melalui Kapolsek Kota Agung Iptu Hendri Nadi SH kasus ini bermula saat, Minggu (15/5/2022), sekitar pukul 00.30 WIB.
Saat itu Yuda Setiawan bersama lima rekannya datang menonton organ tunggal di Desa Tanjung Kurung Ilir Kecamatan Tanjung Tebat Kabupaten Lahat.
Nah, saat hendak pulang sekitar pukul 02.00 WIB, terjadi selisih paham antara korban dengan para pelaku dikarenakan memperebutkan biduan.
Cekcok mulut terus melebar hingga memicu terjadinya perkelahian antara kelompok Yuda Setiawan dan para pelaku.
Saat terjadi perkelahian, rekan-rekan korban Yuda Setiawan, seperti Mirsa, Pipto, dan Angles mengejar para pelaku.
Perkelahian pun kembali antara terlapor dan korban Mirsa.
Tak lama berselang perkelahian berhenti. Sehingga Pipto dan Angles berupaya mencari keberadaan Yuda Setiawan.
Saat itu, Yuda Setiawan ditemukan di atas jembatan Desa Tanjung Kurung Ilir dengan luka parah di bagian pahanya.
Melihat itu, Pipto dan Angles membonceng Yuda Setiawan untuk dibawa ke puskesmas terdekat.
Namun di tengah perjalanan, keduanya bertemu dengan rekannya Mirsa yang mengatakan jika dirinya sudah kena tikam.
Selanjutnya, keempatnya berboncengan satu sepeda motor membawa kedua korban ke Puskesmas Kota Agung.
Namun di perjalanan, Yuda Setiawan meninggal dunia akibat kehabisan darah.
Sedangkan Mirsa Ardian yang mengalami luka robek di tangan sebelah kiri dan luka robek di punggung belakang, kini menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kota Agung.
Kasus perkelahian berdarah ini, menurut Kapolsek, tengah ditangani dan para pelaku diburu aparat kepolisian guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (fin/zul/radartegal)