Inggris Mencari Senjata Bekas Soviet Untuk Perkuat Ukraina

Jumat 13-05-2022,10:20 WIB
Reporter : Ahmad Faisal
Editor : Ahmad Faisal

Radartasik, Pejabat dan diplomat Inggris secara aktif mencari persenjataan lama buatan Soviet dan Rusia di seluruh dunia untuk disalurkan ke Ukraina, kata Ben Wallace Menteri Pertahanan.

“Sebagian besar Kementerian Pertahanan dan atase pertahanan di seluruh dunia telah mencari,” lanjutnya.

Para pejabat Rusia juga mencoba melakukan hal yang sama, tutur Wallace, ia menganggap Moskow telah kehabisan persediaan perangnya. “Kadang-kadang kami bertemu dengan Rusia yang mencari senjata di beberapa negara, juga mencari beberapa persediaan mereka habis,” ungkapnya.

Persenjataan buatan Soviet adalah pilihan terbaik untuk menopang Kiev dalam perjuangannya melawan Moskow, mengingat pasukan Ukraina akrab dengan perangkat keras semacam itu, jelas Wallace.

“Jika Anda benar-benar ingin membawanya ke Ukraina besok pagi agar mereka dapat terus berjuang ... temukan apa yang mereka latih, temukan apa yang mereka butuhkan,” tegas Wallace dikutip dari Russian Today.

BACA JUGA: Pasukan Inggris Bersiap Untuk Menjaga Eropa

Selain mengirim persenjataan buatan Barat, beberapa negara Eropa telah mengirimkan senjata lama buatan Soviet ke Ukraina di tengah konflik yang sedang berlangsung, sehingga mengosongkan persediaan yang tersisa dari era Perang Dingin.

AS mengirimkan helikopter Mi-17 yang telah dibelinya untuk Afghanistan tetapi tidak pernah dikirim karena runtuhnya pemerintahan yang didukung Barat tahun lalu.

Inggris telah menjadi salah satu pendukung dan pemasok utama Kiev, memasok ribuan rudal anti-tank ke negara itu menjelang operasi militer Rusia pada akhir Februari.

London juga telah menyetujui paket tambahan persenjataan berat untuk Kiev, yang meliputi senjata anti-pesawat, berbagai macam rudal, drone dan kendaraan lapis baja.

Moskow telah berulang kali mendesak Barat agar tidak "memompa" Kiev dengan persenjataan, pejabat tinggi Rusia mengakui konflik telah berubah menjadi "perang proksi" yang dilancarkan NATO melawan Rusia.

Namun, pasokan yang berkelanjutan hanya akan memperpanjang konflik daripada mengubah hasilnya kata Moskow.

Kategori :