Radartasik, Mantan power forward NBA, Adreian Payne telah ditembak dan dibunuh di rumahnya menurut otoritas lokal di Florida.
Deputi Kantor Sheriff Orange County mengungkapkan bagaimana penembakan itu terjadi setelah pukul 01:00 Senin (09/05/2022) malam, dengan pria bersenjata itu kemudian diidentifikasi sebagai Lawrence Dority yang berusia 29 tahun sebagai pelakunya.
Dority tetap berada di tempat kejadian sebelum responden membawanya ke markas Kantor Sherrif untuk diwawancarai oleh detektif pembunuhan.
Dority ditangkap dengan surat perintah Pembunuhan Tingkat Pertama dan kemudian dibawa ke Penjara Orange County, tetapi motifnya menembak Payne masih belum diketahui.
Saat berita pembunuhan itu menyebar, dunia bola basket memberi penghormatan kepada Payne yang bermain untuk Atlanta Hawks pada tahun 2014.
"Saya terkejut dengan berita tragis kematian Adreian Payne," kata Tom Izzo, yang melatih Payne saat dia bermain untuk Michigan State Spartans sebelum maju ke peringkat pro.
"Doa kami bersama keluarganya, rekan satu tim dan orang-orang terkasihnya," tambah Izzo.
"Adreian dicintai oleh rekan satu tim dan pelatihnya yang menghormati perkembangannya sebagai pemain dan pribadi,” lanjutnya dikutip dari Russian Today.
"Dia datang ke Michigan State dengan banyak talenta mentah dan bekerja keras untuk mencapai tujuannya menjadi pemain NBA," ungkap Izzo.
Ia mengatakan bahwa sesama pemain dan penggemar Spartan akan mengingat Payne karena "hatinya yang baik" ketika ia mendukung Lacey Holsworth yang berusia delapan tahun yang menderita penyakit neuroblastoma dan akhirnya merenggut nyawanya pada tahun 2014.
Payne mendapat kehormatan dari mantan rekan setimnya di Michigan State, Draymond Green, yang menulis “Long Live 5” di sepatunya saat Golden State Warriors mengalahkan Memphis Grizzlies di Game Empat untuk memimpin 3-1 di semifinal Wilayah Barat NBA.
Kemudian Green mengatakan bahwa dia dan istrinya akan menghormati Payne dengan menyumbangkan $100.000.
BACA JUGA: Haaland Sepakat Pindah Manchester City Dengan Harga 64 Juta Euro
Setelah menjadi pemain yang menonjol selama empat musim dengan Spartan, Payne memenangkan Kejuaraan Sepuluh Besar Konferensi dua kali, ia lalu direkrut oleh Hawks dan menghabiskan satu dari empat musim NBA.
Payne memainkan sebagian besar bola basket level atas dengan Minnesota Timberwolves di mana ia menikmati tiga periode sebelum musim 2017-18 dengan Orlando Magic.
Setelah ini, Payne tampil secara internasional di Yunani, Prancis, Lithuania, Turki, dan Cina sebelum kematiannya yang terlalu dini.