RADARTASIK, TASIKMALAYA – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi di Desa Neglarasi dan Desa Serang Kecamatan Salawu menyebabkan jembatan putus serta tiga rumah terancam ambruk, Minggu (8/5/2022).
Para penghuni rumah yang terancam longsor diminta untuk mengungsi ke rumah saudaranya, dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Kapolsek Salawu IPTU Dedi Darsono mengatakan, lokasi bencana alam tersebut tersebar di dua desa.
“Tanah longsor terjadi di Kampung Rancak Desa Neglasari, sedangkan jembatan yang terputus terjadi di Desa Serang,” kata Dedi kepada wartawan, kemarin.
BACA JUGA: Gejala-Gejala Stroke dan Cara Menghindarinya, Waspadai Kesemutan di Muka
Menurut dia, kedua peristiwa tersebut terjadi pada Minggu dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Kala itu masyarakat tengah lelap tertidur.
Dalam kejadian longsor tidak ada korban jiwa. Akan tetapi tiga rumah terancam ambruk karena tanah yang longsor tepat berada di sisi fondasi rumah.
BACA JUGA: Arus Balik Gentong – Nagreg Hingga Sore Lancar
Untuk menghindari hal yang tak diharapkan, Akmar (65) selaku pemilik rumah diminta untuk mengungsi sementara waktu. Karena potensi terjadi kejadian lebih buruk sangat nyata.
“Karena kami melihat longsoran tanahnya dalam sekali, mencapai delapan meter lebih, sehingga sangat membahayakan,” kata dia.
Sedangkan untuk jembatan, tambah dia, yang putus sepanjang 15 meter dengan lebar 3 meter. Jembatan tersebut menghubungkan Kampung Sukahurip dengan Desa Serang.
BACA JUGA:Perkuat Bahasa Indonesia dengan Lompatan Katak
“Penyebabnya adalah fondasi terkikis air sungai yang begitu besar. Kebetulan putusnya pas dini hari. Sehingga tidak mengakibatkan adanya korban jiwa. Karena waktu itu tidak ada yang melintas jembatan,” tambah dia.
Pemilik rumah yang terancam, Akmar (65) mengatakan pada saat kejadian, keluarganya sedang berada di dalam rumah.
“Saya sedang tidur, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh di belakang rumah. Lalu semua bangun dan berlarian ke luar rumah, karena takut rumah ambruk,” tutur dia. (dik)