10 Kementerian Termasuk BIN Dibobol Hacker China

Senin 13-09-2021,21:45 WIB
Reporter : ocean

Radartasik.com, JAKARTA — Data milik 10 kementerian dan lembaga dibobol hacker asal China. Kabar pembobolan tersebut disampaikan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono.

Argo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah kementerian atau lembaga yang dikabarkan mengalami peretasan oleh hacker dari China. Dikabarkan upaya peretasan itu setidaknya menyasar pada 10 kementerian dan lembaga Pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN).

Hal itu dilaporkan oleh peneliti keamanan internet The Record, Inskit Group. ”Ya dikoordinasikan ke kementerian tersebut,” katanya dikutip laman resmi Polri, Senin (13/09/2021).

Meski akan berkoordinasi, dia belum dapat menjelaskan secara detail langkah-langkah yang dilakukan Polri dalam kasus tersebut. Dia pun menjelaskan sejauh ini komunikasi tersebut masih dilakukan dengan sejumlah lembaga terkait.

Sehingga, pihaknya belum membuka penyelidikan untuk melakukan upaya lebih lanjut dalam hal penegakan hukum dalam menyikapi permasalahan tersebut. ”(Masih) Dikoordinasikan,” tegas dia.

Dilansir The Record pada Jumat (10/09/2021), upaya peretasan itu disebut ditemukan pada April 2021 oleh peneliti Inskit pertama kali. Kala itu, mereka tengah mendeteksi server pengendali dan control malwarre PlugX yang dioperasikan Mustang Panda.

Dalam temuannya, server tersebut ternyata berkomunikasi dengan beberapa host dalam jaringan pemerintah Indonesia. Mereka kemudian mengklaim bahwa telah memberi tahu temuan itu kepada pemerintah Indonesia pada Juni dan Juli 2021 namun tak direspons.

Peneliti Inskit juga belum mengetahui secara jelas mengenai metode ataupun target dari peretasan tersebut.

Namun, peretasan tersebut dikaitkan dengan upaya spionase China dalam menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Dave Laksono menilai institusi negara di Indonesia telah ditelanjangi imbas banyaknya kelemahan-kelemahan yang terjadi sehingga mudah diretas oleh peretas atau hacker dari negara lain.

Dave menegaskan pemerintah butuh keseriusan lebih jauh lagi untuk membenahi persoalan peretasan ini. Terlebih lagi, dugaan peretasan ini menyerang lembaga yang memegang rahasia negara seperti BIN.

”Kalau institusi-institusi itu saja nggak aman bisa di-hack. Gimana dengan yang lain? Buktinya kemarin BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) bobol, Kemenkes (Kementerian Kesehatan) bobol,” katanya. (gw/fin)
Tags :
Kategori :

Terkait