Radartasik.com, JAKARTA — Aktor Andi Arsyil mengungkapkan kejadian yang cukup membuatnya kesal. Yaitu ketika dirinya baru-baru ini membawa sang ibu jalan-jalan ke salah satu pusat perbelanjaan.
Pasalnya, saat hendak masuk, sang bunda diminta melakukan PCR/Swab lantaran tidak mengantongi sertifikat atau surat vaksin. Padahal, saat itu Andi sudah menjelaskan bahwa ibunya adalah penyintas Covid, sehingga belum bisa divaksin.
“Jadi pengen sharing, hari ini gue pengen ajak ibu gue jalan. Setelah sampai di tempat perbelanjaan perabotan yang ada di luar Jakarta ini, ibu gua diminta PCR/Swab, alasannya belum vaksin. Lalu gue sampaikan, bahwa ibu adalah penyintas dan enggak bisa divaksin,” curhatnya di Instagram Story-nya, Kamis (09/09/2021) malam.
Namun, penjelasan Andi tak juga bisa diterima oleh pegawai salah satu pusat perbelanjaan itu. Bahkan, Andi sampai menunjukkan hasil lab ibunya juga surat penyintas Covid.
“Tapi tetap alasannya (vaksin atau swab di tempat) itu aturan. Gue tunjukin hasil lab antibody (imun) terhadap Covidnya sampai 6000-an dan pegawai ini kagak ngerti apa itu. Gue tunjukin surat penyintas yang belum genap sebulan, katanya tetap harus PCR karena belum vaksin,” lanjutnya.
“Gue sampaikan, lu tahu apa itu vaksin? Yang masuk tubuh ibu gue itu sudah virus Covid yang nyata dari positif sampai dinyatakan negatif. Antibody nya (hasil lab hari ini 6000-an, masa yang penyintas harus PCR dan yang divaksin enggak? Tahuu apa itu vaksin? Darimana vaksin itu berasal. Kuat mana yang orang divaksin hingga terbentuk imunitas atau orang yang sembuh dari virus itu? Ini sudah jelas jawabannya apa!,” bebernya ke si pengawai.
Aktor yang bermain di film 'Ketika Cinta Bertasbih' itu melihat para pegawai tampak panik mendengarkan penjelasannya. Namun, dia meyakini mereka semua tidak paham sama sekali.
Namun, Andi akhirnya tetap memutuskan ibunya di-PCR, sekaligus tak ingin mengecewakan ibunya, karena mereka sudah di pusat perbelanjaan. Dia juga ingin memberi pelajaran ke para pegawai tersebut tentang penjelasannya soal penyintas Covid.
“Mereka panik, jelas mereka enggak ngerti apa-apa. Sekadar menjalakan aturan. Akhirnya gua mutusin ibu untuk swab aja setelah bayar keluar hasilnya sudah pasti negatif, tapi enggak apa-apa iseng aja tes sekalian ikuti aturan yang berlaku,” ungkap pesinetron Tukang Bubur Naik Haji itu.
Dari kejadian ini, Andi berharap, pemerintah memberikan aturan yang jelas untuk para penyintas Covid terkait surat vaksinasi Covid yang kini jadi administrasi ke beberapa tempat.
“Ya semoga ada tinjauan ulang buat aturan untuk penyintas. Sudah disiksa virus sampai sembuh, lalu mau kemana-mana harus test, terus pakai nyolok-nyolok hidung lagi,” pungkasnya. (nin/pojoksatu)