radartasik.com, BUNGURSARI — Selama PemAberlakuan PemAbatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berAlangsung di Kota Tasikmalaya, berAbagai banAtuan pemerintah terus dikucurkan meAlalui berAmacam program. MaAyoritas diAantaranya banAtuan berupa beAras, yang diAbagikan keApada keluarga penerima manAfaat (KPM) yang terdata pemerintah.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman menjelaskan saat banAtuan beras dari pusat, yang diperuntukkan bagi KPM peAnerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang didistribusikan melalui kantor pos sudah meAnyasar 118.855 KPM. Bantuan itu, kata dia, baru didistribusikan satu kali saja, berupa 10 kilogram beras terhadap masing-masing penerima.
Kemudian distribusi beras juga menyasar penerima lain, yakni KPM Bantuan Sosial Tunai (BST). Mereka adalah masyarakat terdampak pandemi yang sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan tidak menerima PKH dan BPNT.
“Untuk segmentasi ini, sudah didistribusikan beras juga masing-masing 10 kilogram, terhadap 61.348 keluarga penerima, semua sudah menerima,” tutur dia.
di sisi lain, Kepolisian pun turut mengulirkan program bantuan sosial yang sama, dan sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu.
Di samping akan ada bantuan dari pusat, lanjut dia, Dinsos juga berencana akan memberi santunan melalui program khusus yang akan digulirkan pada Perubahan APBD 2021. Pihaknya menekankan supaya Rabu mendatang (25/8/2021) data 10 kecamatan sudah diterima untuk disampaikan ke pusat.
Tidak hanya itu, lanjut Hendra, bantuan berupa beras juga menyasar 3 ribu KPM lain. Bersumber dari Bantuan Hibah Kementerian Sosial (Kemensos) terhadap warga yang tidak menerima PKH, BST, BPNT atau pun Bantuan UMKM.
“Berbeda dari yang lain, untuk penerima bantuan pada kuota ini hanya 5 kilogram saja, bagi masing-masing penerima,” katanya.
Hendra menjelaskan meski PPKM Level 3 dilakukan perpanjangan, pihaknya belum bisa memastikan jenis bantuan lain yang bakal dikucurkan pemerintah pusat. Apalagi,
“Namun, untuk daerah sendiri kita sudah menyiapkan bantuan paket sembako bersumber dari APBD, itu untuk membantu warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) dan tidak beraktivitas selama menjalani perawatan mandiri,” jelas Hendra.
Dinasnya menyiapkan sembako 1.800 paket, yang sudah terserap 617 paket yang tersebar di seluruh Kota Tasikmalaya. Bagi masyarakat yang hendak mengusulkan bantuan tersebut, bisa melampirkan surat keterangan positif Covid-19 dan permintaan melalui kelurahan setempat. “Kita siap respons permintaan tersebut, sebab masih ada sekitar 1.200 paket sembako yang kita siapkan,” pintanya.
Selain itu, pihaknya sudah menerbitkan surat ke setiap kecamatan supaya menginventarisasi daftar anak usia sekolah yang ditinggal orang tua lantaran Covid-19. Khususnya bagi usia 17 tahun ke bawah yang masih memerlukan perhatian secara finansial.
“Hari ini kami baru terbitkan surat supaya RT/RW mendata anak yatim yang ditinggal orangtua karena terpapar covid-19, supaya dilaporkan ke kami dalam menindaklanjuti arahan Menteri Sosial (Mensos),” ungkapnya.
Bentuk bantuannya seperti apa, kata Hendra, pihaknya belum ada informasi lebih lanjut, hanya diminta melakukan pendataan terlebih dahulu.
“Nanti kami berencana ada program bantuan santunan bagi mereka, sebagai bentuk jawaban bahwa pemerintah hadir bagi aset bangsa yakni anak-anak tersebut,” ungkap Hendra.
Kategori :