Cegah Virus Marburg Jadi Pandemi Baru,WHO Lacak 150 Orang Kontak Erat
Radartasik.com, WASHINGTON — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bergerak cepat untuk mencegah meluasnya penularan virus Marburg, yang pertama kali ditemukan di Guinea. Hal itu dilakukan agar virus tersebut tidak berkembang menjadi pandemi baru seperti Covid-19.
Saat ini WHO telah melacak 150 kontak erat terhadap mereka yang terduga berhubungan dengan korban pertama. Pelacakan itujuga dilakukan termasuk pada tiga anggota keluarga dan seorang petugas kesehatan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers Rabu (11/08/2021) virus Marburg sangat berbeda dari Sars-CoV-2.
“WHO dan mitra kami mendukung Kementerian Kesehatan Guinea untuk menyelidiki sumber wabah, melacak kontak, dan memberi tahu masyarakat setempat tentang cara melindungi diri mereka sendiri,” kata Tedros dalam sambutan pembukaannya seperti dilansir Hindustan Times.
Seperti dikeathaui pada Jumat pekan lalu, Guinea memberitahukan kepada WHO tentang kasus penyakit virus Marburg di barat daya negara itu. Pasien tersebut menjadi kasus virus Marburg pertama yang diketahui di Afrika Barat.
“Tidak ada vaksin berlisensi untuk Marburg. Tapi, ada vaksin yang sedang dikembangkan,” tambah Tedros.
Menurut WHO, masa inkubasi penyakit virus Marburg bervariasi dari 2 hingga 21 hari. Gejalanya termasuk demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah dan diare. Ini membuat Marburg sulit didiagnosis pada awalnya karena mirip dengan tipes dan malaria.