Belum Usai Covid-19 Delta, Ditemukan Satu Penderita Pneumonia Antraks di China

Rabu 11-08-2021,16:47 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com — Di tengah gelombang merebaknya Covid-19 varian Delta, Beijing pada Senin (09/08/2021) melaporkan adanya seorang pasien penderita pneumonia antraks di negeri Tirai Bambu tersebut. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing (CDC) mengumumkan pasien tersebut berasal dari Chengde di Provinsi Hebei China Utara. 

Pasien tersebut dibawa ke Beijing menggunakan ambulans empat hari lalu setelah menunjukkan sejumlah gejala. Kini pasien orang tersebut tengah menjalani karantina. Berdasarkan informasi pasien itu sebelumnya telah melakukan kontak dengan sapi dan domba serta produk yang berasal dari hewan tersebut.

Dikutip berita RMOL.ID Antraks sangat mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Bacillus anthracis, patogen penyebab antraks, dikembangkan menjadi senjata biokimia dan telah digunakan pada abad ke-20. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Science Focus, sebuah jurnal dari Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong, Jepang menggunakannya sebagai senjata biokimia dalam Perang Dunia II.

“Antraks lazim di antara sapi dan domba. Manusia biasanya terinfeksi setelah bersentuhan dengan hewan yang sakit atau produk yang terkontaminasi. Cara infeksi yang paling umum, 95 persen dari kasus yang dilaporkan, adalah kontak kulit, yang dapat menyebabkan lecet dan nekrosis kulit,” kata CDC Beijing.

Pneumonia antraks adalah yang paling berbahaya, itu terjadi ketika seseorang menghirup debu yang mengandung Bacillus anthracis dan terinfeksi. Orang bisa terkena antraks usus setelah makan makanan yang terkontaminasi, seperti daging, dan akan mengalami gejala antara lain mual, muntah, dan diare.

Antraks dapat ditularkan langsung antar manusia tetapi tidak menular seperti flu atau Covid-19. Bacillus anthracis adalah bakteri dan beberapa antibiotik adalah pengobatan yang efektif.(rmol)

Tags :
Kategori :

Terkait