radartasik.com, NGAWI - Barangkali ini hanya sebuah kebetulan. Dua insiden melibatkan pesawat T-50i Golden Eagle Lanud Iswahjudi, Maospati, Magetan, yang sama dalam dua tahun terakhir. Bahkan, kedua insiden terjadi pada tanggal yang sama pula.
Peristiwa pertama, pesawat hijau abu-abu tergelincir dari landasan saat latihan rutin pada 10 Agustus 2020. Satu penerbang gugur dalam insiden itu. Setahun berselang, tepatnya Selasa (10/8), sebuah komponen dari pesawat tipe latih, jatuh di wilayah Dusun Wates, Dawu, Paron, Ngawi. Awak pesawat yang menerbangkannya disebut selamat. Pun, tidak ada korban jiwa yang melibatkan warga setempat. Logam sepanjang sekitar 80 sentimeter berwarna hijau abu-abu itu jatuh di pekarangan yang sepi sekitar pukul 07.45 WIB.
Pemegang Jabatan Sementara (Pgs) Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono membenarkan bahwa temuan logam adalah serpihan salah satu pesawat di lembaganya. Serpihan itu milik pesawat T-50i Golden Eagle yang saat kejadian lepas terbang untuk latihan rutin. Namun, dia belum bisa menyampaikan serpihan tersebut berasal dari bagian mananya pesawat. Juga penyebab komponen itu jatuh. Alasannya masih dalam proses penyelidikan. ”Yang jelas, serpihan itu tidak berbahaya,” katanya. Dia juga membenarkan kala ditanya komponen yang jatuh itu dari pesawat T-50i Golden Eagle yang tergelincir tahun lalu.
Yudha menerangkan, wilayah udara Ngawi termasuk training area bagi penerbang-penerbang yang bermarkas di Lanud Iswahjudi. Selain pesawat tempur T-50i Golden Eagle, F-16 dari Lanud Iswahjudi juga kerap menggunakan area tersebut untuk berlatih. ”Jadi, Ngawi sampai Pacitan itu training area-nya Lanud Iswahjudi juga,” ungkap dia.
Insiden yang dilaporkan sekitar pukul 07.50, Selasa (10/8), lanjut Yudha, terjadi ketika para penerbang T-50i Golden Eagle tengah melaksanakan latihan. ”Dalam rangka latihan rutin biasa, terus ada salah satu komponen lepas,” imbuhnya.
Menurut dia, sebelum latihan berlangsung, seluruh pesawat sudah diperiksa. ”Dalam kondisi yang layak terbang dan telah melalui cek sebelum terbang,” tambah dia. Meski ada bagian pesawat yang lepas dan jatuh, pesawat tersebut tetap bisa kembali ke pangkalan dan landing dengan baik.
Pemeriksaan pun kembali dilakukan setelah pesawat itu mendarat. Yudha menyebutkan, bagian pesawat yang lepas bukan komponen utama. ”Tidak berpengaruh terhadap pesawat bisa terbang dan nggak,” ucap dia.
Suhartono (39) warga setempat, bercerita bahwa jatuhnya komponen pesawat terdengar mirip suara ledakan. Dia yang penasaran lantas mencari sumber suara. Lokasinya terdengar tidak jauh dari rumahnya. Bola matanya mendapati logam panjang di pekarangan rumah Darwanto, tetangganya. Dia menduga benda asing itu serpihan pesawat yang terjatuh. ”Karena ada pesawat yang lewat (sebelum terdengar suara mirip ledakan, Red),” ujarnya.
Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi. Petugas yang datang membentangkan garis polisi di sekeliling lokasi penemuan. Tidak berselang lama, petugas Lanud Iswahjudi datang. ”Serpihannya dibawa petugas lanud,” ucap Suhartono.
Kepala Desa Dawu Suwito menyampaikan, tidak ada korban atau kerusakan rumah warga. Komponen pesawat jatuh di pekarangan yang tidak banyak ditumbuhi tanaman. ”Tidak ada informasi temuan serpihan pesawat di wilayah lain,” katanya.(odi/syn/cor/c9/oni)