Radartasik.com, TASIKMALAYA — Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha menyerahkan 6.000 bibit pohon ganitri, 1.000 bibit alpukat jenis aligator, 12 kg bibit bunga matahari dan 20 ton pupuk kandang kepada masyarakat Desa/Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (04/08/2021).
Secara simbolis bibit pohon, buah, tanaman dan pupuk ini diserahkan Area Manager PGE Karaha Andi Joko Nugroho kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jabar Epi Kustiawan, Kepala Bidang Penataan dan Penataan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Jabar Aneu Susana dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang diwakili Anang Lukman.
Bibit tersebut selanjutnya diserahkan kepada Kelompok Tani Hutan Subur Makmur dan Kelompok Tani Hutan Wargi Saluyu sebagai perwakilan masyarakat setempat.
Andi mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan sinergi PGE dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk dukungan perusahaan dalam pemulihan kondisi lahan kritis, khususnya di wilayah Desa/Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan hulu Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy.
”Kami berharap melalui kegiatan ini akan mampu memulihkan kondisi sumber daya lahan agar menjadi lebih produktif, terjaganya kelestarian lingkungan serta ekosistem di sepanjang daerah aliran sungai, yang semua berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya dalam siaran persnya kemarin.
Bekerja sama dengan instansi terkait dan komunitas Purwamekar, PGE juga akan berpartisipasi dalam pemulihan lahan kritis milik Desa Kadipaten melalui penerapan konsep agroforestry. Dimana, lahan usaha tani yang dikelola warga akan dioptimalkan fungsinya melalui kombinasi tanaman alpukat dengan tanaman bunga matahari.
”Kesemuanya ini bertujuan untuk kelestarian lingkungan dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat sekitar, menciptakan multiplier effect melalui peluang-peluang usaha turunan seperti agrowisata serta beralihnya perilaku masyarakat dalam hal pertanian berwawasan lingkungan atau usaha tani konservasi,” tegas dia. (lan)