Radartasik.com, WASHINGTON — Lebih dari 99 persen angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat (AS) terjadi pada orang yang tidak divaksinasi. Meski orang yang sudah divaksinasi tetap memiliki kemungkinan terinvekasi Covid-19, Namun para ahli mengaskan bahwa adanya kasus terobosan Covid -19 itu bukanlah bukti bahwa vaksin tidak berfungsi.
Mengutip laman ABC News, Rabu (21/07/2021), Semua bukti menunjukkan bahwa dalam menghadapi varian delta yang sangat menular, vaksin Covid tetap berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu mengurangi risiko rawat inap dan kematian secara dramatis.
“Ketika anda mendengar tentang terobosan infeksi, itu tidak berarti vaksin itu gagal,” kata dr. Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases AS, di depan kongres.
Vaksin Covid-19 sangat efektif, tetapi tidak memblokir virus 100 persen sepanjang waktu. Itu berarti bahwa beberapa infeksi terobosan bisa terjadi setelah orang divaksinasi.
“Saya pikir orang perlu menghargai ketika anda berbicara tentang infeksi terobosan bahwa data asli dari uji klinis — data efikasi [kemanjuran] vaksin didasarkan pada kemampuan mencegah penyakit yang tampak terlihat secara klinis, bukan mencegah infeksi, seperti infeksi simtomatik,” kata Fauci.
Meskipun banyak kasus infeksi terobosan dengan gejala ringan atau tanpa gejala, jumlahnya secara keseluruhan sangat rendah dibandingkan dengan jumlah orang yang divaksinasi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan departemen kesehatan negara bagian AS, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit atau meninggal setelah divaksinasi lengkap bahkan lebih rendah lagi.
Ini menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi jauh lebih kecil kemungkinannya meninggal karena Covid-19 dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.
Tapi bukan berarti bahwa penyakit parah akibat infeksi Covid-19, tidak mungkin terjadi pada orang yang telah divaksinasi. Kondisi ini cenderung terjadi pada orang yang lanjut usia atau kekebalannya terganggu, kata para ahli.
“Dari 157 juta orang yang telah divaksinasi lengkap di AS, ada 4.909 rawat inap dan 988 kematian,” kata dr. Carlos Del Rrio, dokter penyakit menular dan profesor kedokteran di divisi penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Emory.
Kategori :