Ada Pandemi, Mbah Mul Justru Tambah Jumlah Kolam Lele

Sabtu 17-07-2021,10:02 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, MALANG - Pandemi Covid-19 yang lebih dari 1,5 tahun melanda Indonesia telah berdampak di hampir semua aspek kehidupan. Tak terkecuali sektor kelautan dan perikanan. Pelaku usaha pun harus pandai-pandai memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk tetap bertahan, termasuk dalam mengelola permodalan mereka.

Mulyono (68) misalnya, pria yang biasa dipanggil Mbah Mul ini mengaku usaha ternak ikan lele miliknya terus menurun. Penyebabnya tentu saja akibat pandemi masyarakat harus membatasi aktivitas, hingga berbutut permintaan lele di pasar berkurang. “Merosot sekali, biasa satu hari kirim 3-4 kwintal, sekarang cuma sedikit,” keluhnya.

Namun, di usianya yang sudah tidak muda lagi, ia tetap gigih. Ternak lele sudah ia jalankan sejak 2005, dari hanya tiga kolam, kini sudah berlipat jadi 25 kolam. Mengingat jerih payahnya selama itu, Mbah Mul tak mau menyerah begitu saja.

Berbagai cara ia lakukan. Di antaranya dengan memanfaatkan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Pinjaman modal yang diberikan badan layanan umum (BLU) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini, ia manfaatkan untuk melakukan ekspansi usaha.

Mbah Mul meminjam Rp100 juta pada Desember 2020 untuk modal membeli lahan penambahan kolam dan pakan lele. “Bantuan ini membantu sekali, dulu kan kolamnya cuma 25, sekarang nambah 31. Dulu 120 bibit (lele per kolam), sekarang 160 sampai 170,” jelasnya.

Bagi pria yang tinggal di Desa Slamet Wiroto, Tumpang, Malang, Jawa Timur ini, proses peminjaman dari LPMUKP sangat mudah dilakukan. “Pas minjem itu masih lancar-lancar aja, nggak ada hambatan sama sekali,” ucapnya.

Manfaat yang ia rasakan sekarang juga tak terlepas dari sikap disiplin dalam penggunaan dana. Semuanya dialokasikan sesuai dengan yang sudah didisikusikan bersama pendamping LPMUKP. “Pak Ahmad (pendamping) benar-benar minta menaati, kalau uang untuk usaha ya untuk usaha tidak yang lain-lain. Membayar cicilan lewat bank, tapi dia yang datang sendiri untuk mengambilnya. Itu meringankan sekali,” terang Mbah Mul.

Cara pendamping yang jemput bola seperti itu, alhasil Mbah Mul tidak pernah gagal cicilan. Berbeda saat ia meminjam dari sebuah bank yang menetapkan bunga cukup tinggi. Terkadang tunggakan terjadi akibat situasi yang tidak diinginkan.

Kemudahan menjadi debitur LPMUKP benar-benar ia syukuri. Mbah Mul berharap program ini terus berlanjut, agar ia bisa semakin memperluas kolamnya. “Inginnya nambah kolam lagi. Lahan sudah ada nanti mau buka kolam lagi,” harapnya. (jpg)

Tags :
Kategori :

Terkait