Radartasik.com, SINGAPURA — Pemertintah Singapura memberikan perlakukan berbeda kepada masyarakatnya berdasarkan pemilihan suntik vaksin Covid-19. Jika mereka disuntik vaksin Sinovac, maka harus tetap menjalani tes pra-acara. Artinya harus mengikuti swab atau tes usap terlebih dahulu. Sebab, vaksin Sinovac diragukan efektivitasnya untuk melawan varian Delta.
Selain itu, Pemerintah Singapura tidak menghitung orang yang menggunakan vaksin Sinova dalam hitungan program vaksinasi nasional.
“Hanya orang-orang yang telah disuntik Moderna dan Pfizer saja yang tercermin dalam jumlah vaksinasi secara keseluruhan,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Singapura.
Penerima vaksin Sinovac termasuk dalam daftar imunisasi nasional yang tercatat oleh klinik. Hampir 2,2 juta orang telah secara resmi menyelesaikan rejimen vaksinasi mereka dan 3,6 juta telah menerima setidaknya satu dosis suntikan Moderna atau Pfizer menurut situs web kementerian.
“Sekitar 17 ribu telah menerima vaksin Sinovac,” imbuh juru bicara itu.
Singapura mulai mengizinkan beberapa klinik swasta untuk mengelola Sinovac pada 18 Juni, meski vaksin tersebut belum disetujui oleh regulator. Dua laporan efek samping yang tidak serius telah diterima pada 29 Juni.
Singapura melihat bukti bahwa vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna lebih efektif dalam mencegah penyakit serius dan kematian, dan mereka juga dapat mengekang penularan. Suntikan non-mRNA seperti Sinovac mampu mencegah penyakit akut atau kematian, tetapi dinilai mungkin kurang mampu menghentikan penyebaran virus. Beberapa orang yang memiliki reaksi alergi terhadap suntikan mRNA pertama mereka dapat memilih Sinovac melalui Rute Akses Khusus. (jawapos)