Pasbur Patuhi PPKM, Lomba Diundur

Senin 05-07-2021,17:00 WIB
Reporter : syindi

RADARTASIK.COM, TASIK - Pemerintah Kota Tasikmalaya masif melakukan pengetatan dan penjagaan di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Misalnya di pusat pembelanjaan di Jalan HZ Mustofa, kegiatan perkantoran/pemerintahan hingga Pasar Burung (Pasbur) Cikurubuk Kota Tasikmalaya.

Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tersebut berpengaruh kepada kegiatan ekonomi di Perkumpulan Pedagang Pasar Burung Cikurubuk (PPBC) Kota Tasikmalaya melemah.

“Semenjak diperlakukan PPKM, perputaran ekonomi di Pasbur Cikurubuk menjadi lesu,” kata Ketua PPBC Kota Tasikmalaya Heri Susanto ST kepada Radar, Minggu (4/7/2021).

Padahal, sebelum adanya pembatasan tersebut, sambung Heri, geliat ekonomi hidup. Setiap harinya berkumpul para pehobi burung kicau mania, mengikuti latihan bersama (latber) atau lomba.

Artinya, lanjut Heri, latber atau lomba kicau burung ini sebagai magnet tersendiri untuk para pedagang burung, aksesoris dan pakan. “Sejak diizinkan melakukan kegiatan latber ataupun lomba untuk kicau mania pedagang burung lumayan ada penghasilan tambahan. Namun karena ada PPKM rukonya sepi pembeli,” katanya.

Walaupun begitu, kata Heri, Perkumpulan Pedagang Pasar Burung Cikurubuk (PPBC) Kota Tasikmalaya tetap mematuhi peraturan dari pemerintah, termasuk mau membatalkan gelaran lomba Bonafide Indonesia Community (BIC) di Pasbur Kota Tasikmalaya pada Minggu (4/7/2021).

“Harusnya hari ini ada gelaran lomba BIC, karena ada anjuran pemerintah tentang PPKM diberhentikan dahulu, dipindahkan ke tanggal 15 Agustus,” ujarnya.

Setiap kali mengadakan latber PPBC ataupun lomba, pihaknya pun selalu koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan selalu menjaga protokol kesehatan.

“Karena kita patuh, tadi juga Satgas Covid-19 sudah patroli ke sini tidak ada ramai-ramai melakukan kegiatan latber ataupun lomba sehingga kondusif,” katanya.  (riz)
Tags :
Kategori :

Terkait