radartasik.com, CIAMIS — Pondok Pesantren Darussalam memeberlakukan lockdown, karena muncul klaster masyarakat di Dusun Kandanggajah Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing yang berdekatan dengan kawasan pesantren, Selasa (29/6/2021).
Pengasuh Pesantren Darussalam Ciamis KH Fadlil Yani Ainusyamsi MAg alias Ang Icep mengatakan, dusun yang berdekatan dengan pondok pesantren muncul klaster baru di masyarakat kurang lebih ada 26 orang yang terpapar Covid-19. “Bahkan ada yang meninggal dunia. Insyaallah yang wafat itu dalam massa pendemi jadi mati syahid,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
“Kami lakukan itu selama seminggu untuk menjaga kesehatan para santri, bahkan santri juga tidak diperkenankan keluar kampus atau kemana pun hanya sebatas di lingkungan kampus, sehingga bisa terhindar dari Covid-19,” paparnya, menambahkan.
Kata dia, dengan lockdown ini yang mempunyai kepentingan masuk pesantren harus menunjukkan keterangan sehat dan bebas dari Covid-19, seperti hasil swab test dan lainnya. “Walaupun lockdown, kegiatan pesantren tetap berjalan seperti biasa, hanya waktunya dibatasi,” kata dia, menambahkan.
Bahkan, kata dia, orang tua yang ngasih makanan atau mengambil cucian kepada santri hanya bisa menunggu di pingir jalan, karena di sana dari satuan gugus tugas internal (GTI) yang menangani sudah berjaga. “Karena kondisi santrinya semua keadaan steril, kalau dibuka pesantren tidak menutup kemungkinan berpengaruh. Kami syukur semua santri sehat,” tuntasnya. (isr)