RADARTASIK.COM, SINGAPARNA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya kekurangan stok alat pelindung diri (APD). Stok APD di puskesmas pun sudah menipis bahkan harus memakai barang habis pakai.
Kepala Puskesmas Sariwangi Dungani menjelaskan APD di Puskesmas Sariwangi stoknya menipis. Hampir merata kondisinya di semua puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya.
Saat ini puskesmas merasa terbantu dengan pemerintah desa yang menyediakan APD. Jadi ketika ada pasien yang meninggal akibat terpapar Covid-19, petugas kesehatan menggunakan APD dari desa.
Untuk menambal kekurangan, kata dia, puskesmas pada akhirnya membeli APD yang masuk pada kelompok barang habis pakai. Anggarannya bersumber dari pembiayaan BPJS dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) lainnya.
“Jadi kami beli APD itu masuknya barang habis pakai. Anggaranya dari pencairan BPJS-JKN dan lainnya. Karena dari Dinas Kesehatan belum ada pengadaan APD lagi untuk puskesmas,” tambah dia.
Ketua Satgas Covid-19 Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi mengatakan sudah mengusulkan pengadaan APD kepada pemerintah daerah melalui rapat gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (22/6/2021).
“Dalam rapat tersebut sudah disepakati bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan rapat paripurna dengan DPRD untuk alokasi penanggulangan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya yang terus meningkat grafiknya,” ungkap dia.
Kata dia, dalam waktu dekat anggaran penanggulangan Covid-19 akan diparipurnakan. “Anggaran itu nantinya termasuk untuk dipakai pembelian APD, untuk tenaga kesehatan di rumah sakit dan puskesmas, termasuk untuk petugas yang memakamkan pasien yang meninggal akibat Covid-19 secara protokol kesehatan,” tambah dia. (dik)