RADARTASIK, TASIKMALAYA - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, khususnya untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus memiliki data kajian kompetensi keahlian siswa untuk melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/MA. Sebab, itu dapat membantu siswa dalam menentukan masa depannya.
”Seharusnya sejak SMP sudah diberikan arahan dan melanjutkan sesuai dengan kompetensi keahlian siswanya,” kata Kepala SMKN 1 Tasikmalaya Dr H Wawan SPd MM kepada Radar, Kamis (28/4/2022).
Misalnya saja bagi siswa yang ingin melanjutkan kuliah sosial, sains, dan kebahasaan bisa diarahkan masuk ke SMA. Sedangkan ketika ingin bisnis atau bekerja bisa masuk ke SMK dan saat ingin memperdalam ilmu agama bisa ke MA. “Artinya di SMP sejak dini harus memiliki karakter per siswa yang ingin melanjutkan kuliah, berbisnis, dan bekerja. Dengan begitu nantinya generasi penerus fokus disiplin ilmu dalam melanjutkan masa depannya,” ujarnya.
BACA JUGA:Budaya Literasi Diawali dari Keluarga
Walaupun, sambung ia, nantinya di SMA/SMK/MA ada uji kompetensi atau melihat rapor siswa atau hasil dari asesmen nasional. Namun SMP perlu melihat kesesuaian pengembangan kompetensi dan karakter siswa tersebut.
“Mestinya SMP mempunyai gambaran tentang karakteristik esensial siswa. Hal ini diharapkan dapat pada perbaikan mutu kualitas lulusan siswanya,” katanya.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Asep Rusyadi SPd MPd menyampaikan, sejak kelas VII sudah ada pengkategorian keunggulan dari bakat dan minatnya siswa tersebut, apakah di SMA/SMK/MA terserah siswa tersebut. Itu nantinya dilakukan oleh guru bimbingan konseling (BK) yang mengarahkan pantasnya ke SMA/SMK/MA, pastinya pilihan tetap menentukan ke siswa.
Dalam pengarahannya ke SMA/SMK/MA, guru BK biasa melihat dari nilai rapor dan ditanya pemintan. “Jadi SMP belum bisa menentukan ini ke SMA/SMK, hanya sebatas mengarahkan saja,” ujarnya.
Maka pengarahan nantinya, ketika siswa di SMA ada program peminatan dan ketika di SMK ada uji kompetensi. (riz)