RADARTASIK.COM, TAWANG — Pemerintah Kota Tasikmalaya melirik Jalan Pemuda sebagai salah satu alternatif penyediaan kantong parkir. Ketika Jalan HZ Mustofa dilakukan penataan yang tidak menyediakan lahan bagi parkir kendaraan.
Plt Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf menjelaskan wacana tersebut masih dalam tahap pembahasan. Pemkot memikirkan alternatif area untuk pengunjung yang hendak berbelanja di pusat kota, ketika parkir badan jalan di HZ Mustofa ditiadakan, diganti area pedestrian.
Selain parkir kendaraan, bongkar muat barang juga akan disiapkan di lokasi tertentu. Diatur agar wacana HZ Mustofa bebas parkir bisa terkonsep secara menyeluruh, tanpa mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat di sana.
“Ditata rapi kalau buat nyaman tentu akan betah. Kantong parkir lain akan kita manfaatkan juga ke depannya, seperti panyerutan. Sementara ini kita membidik di Jalan Pemuda dulu. Termasuk bongkar muat akan ditata dimana pos bongkar dimana parkir umum,” analisisnya.
Berdasarkan kalkulasi kasar, lanjut Yusuf, panjang area parkir dari HZ Mustofa sampai Simpang Cihideung tidak jauh berbeda dengan Jalan Pemuda sampai dengan Simpang Jalan Empang. Estimasinya, apabila kendaraan masyarakat disimpan di sana tidak akan mengganggu traffic di HZ Mustofa.
“Saya juga sekalian izin ke DPRD, kalau nanti wacana ini terealisasi, kemudian ada penyesuaian tarif mohon dimaklumi. Selain potensi pajak, juga menekan arus kendaraan agar tidak terlalu padat. Kita lihat sekarang HZ Mustofa banyak habis untuk motor kadang mobil tidak kebagian,” paparnya mengeluhkan.
Salah seorang juru parkir di Jalan Pemuda, Yayat (43) mengaku potensi pendapatan parkir di jalan tersebut tidak begitu signifikan seperti HZ Mustofa. Menurut dia, di sana parkir kendaraan ramai hanya pada momen tertentu saja, seperti kegiatan keagamaan atau helatan event.
“Tapi kan musim pandemi Covid-19 sudah jarang juga kegiatan ramai-ramai. Paling akhir pekan saja cukup terisi badan jalan di daerah sini,” ungkapnya.
Pengendara roda empat, Wida Nurcahya (33) mengaku sering memarkirkan di Jalan Pemuda, ketika ada keperluan di Jalan HZ Mustofa. Sebab, ia yang menggunakan mobil jarang mendapat tempat parkir terutama saat keadaan darurat di jam tertentu.
“Ya terpaksa memutar dan kalau lurus terus dan tidak dapat juga lahan parkir bisa mutar dari Nagarawangi, maka seringnya di sini saja jalan sedikit ke HZ Mustofa tidak jauh juga,” kata dia. (igi)