Guru TIK di Kota Tasikmalaya Wajib Melek AI, Siap Hadapi Transformasi Pendidikan Digital
Guru TIK di Kota Tasikmalaya difoto bersama pemateri workshop peningkatan kompetensi di Auditorium Gedung Mashudi, Universitas Perjuangan (Unper), Kamis 16 Oktober 2025. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, para guru TIK di Kota TASIKMALAYA dituntut semakin melek terhadap kecerdasan buatan (AI).
Untuk menjawab tantangan itu, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Informatika SMA Kota Tasikmalaya menggelar workshop peningkatan kompetensi di Auditorium Gedung Mashudi, Universitas Perjuangan (Unper), Kamis 16 Oktober 2025.
Kegiatan ini mengangkat tema Mengenal Kecerdasan Buatan adalah Langkah Awal Menuju Era Digital dalam Menyusun Media Pembelajaran Cerdas dan Interaktif.
Sebanyak 68 guru TIK dari SMA dan SMK di Kota Tasikmalaya mengikuti pelatihan tersebut.
Ketua MGMP Informatika SMA Kota Tasikmalaya, Usep Aris Sutendi, menjelaskan, workshop ini menjadi upaya konkret meningkatkan literasi digital para guru agar lebih siap memanfaatkan AI dalam pembelajaran.
“Guru harus terus beradaptasi dengan teknologi. Workshop ini menjadi ruang belajar agar mereka mampu menyusun media ajar yang lebih cerdas dan interaktif,” ujar Usep kepada wartawan.
Menurutnya, guru TIK memiliki peran strategis dalam menumbuhkan budaya digital di sekolah.
Karena itu, usai mengikuti workshop, para peserta akan menularkan ilmunya ke satuan pendidikan masing-masing.
BACA JUGA:Bode Riswandi Wakili Tasikmalaya di Final Lomba Baca Puisi Nasional Piala HB Jassin 2025
Ketua KCD Pendidikan Wilayah XII Jawa Barat, Zhairy Andhryanto, menyebut kegiatan ini sebagai langkah penting dalam memperkuat kemampuan literasi digital guru di tengah arus perubahan zaman.
“Minimal para guru lebih melek terhadap perkembangan teknologi, sehingga pembelajaran di sekolah bisa menyesuaikan dengan era digital,” tuturnya.
Sementara itu Ketua MGMP TIK SMAN 5 Tasikmalaya, Farhan Bastian, menilai pemanfaatan AI dapat membantu guru menyiapkan materi ajar yang lebih relevan dan efisien.
“AI bisa jadi alat bantu untuk menciptakan pembelajaran menarik. Tapi tentu penggunaannya tetap perlu batas agar tidak menggantikan peran guru,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: