Program MBG di Tasikmalaya Terus Tuai Kritik, Sajian Kulit Ayam Jadi Sorotan
Menu kulit ayam untuk MBG di Kabupaten Tasikmalaya. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten TASIKMALAYA kembali menuai kritik.
Pergerakan Solidaritas Ummat (PSU) menilai masih ada sajian menu yang disiapkan tanpa memperhatikan standar gizi, sehingga tidak memenuhi kebutuhan anak sekolah.
Koordinator PSU Kabupaten Tasikmalaya, Septiyan Hadinata, menyoroti menu MBG di salah satu sekolah di Kecamatan Cisayong yang sempat viral di media sosial.
“Kalau melihat menu yang ramai diperbincangkan itu, jelas tidak sesuai standar gizi. Lauknya hanya kulit ayam, padahal menurut ahli gizi kulit ayam hanya mengandung lemak jenuh, sangat minim protein dan vitamin,” ujarnya, Minggu 21 September 2025.
Septiyan menegaskan, sajian seperti itu tidak akan menunjang pemenuhan gizi anak, terlebih untuk mendukung pertumbuhan mereka.
“Kalau mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan anak sekolah sekitar 2.100 kalori per hari. Dengan menu seperti ini jelas tidak tercapai,” tegasnya.
Ia mendorong penyelenggara MBG agar konsisten menerapkan standar gizi sesuai arahan Kementerian Kesehatan, serta meminta Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) melakukan evaluasi menyeluruh.
“Program MBG tujuannya sangat baik, tapi kalau pelaksanaannya asal-asalan, hasilnya malah kontraproduktif. Harapan kami ke depan kualitas menunya lebih baik dan sesuai standar,” katanya.
BACA JUGA:Strategi Bojan Hodak Saat Persib Hadapi Arema, Reijnders Cari Obat Kekecewaan di Kanjuruhan
Kritik serupa juga datang dari para orang tua murid.
Nurhayati, warga Singaparna, menilai program MBG membantu karena anak-anak bisa makan gratis di sekolah. Namun ia mengeluhkan kualitas menu yang tidak konsisten.
“Sebetulnya bagus, anak-anak bisa makan gratis. Tapi menunya kadang asal-asalan. Apalagi saya sempat was-was karena ada kasus siswa keracunan setelah makan menu MBG. Saya selalu ingatkan anak supaya memastikan makanannya masih segar,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Risa Munggaran. Ia menilai menu MBG seharusnya memperhatikan kebutuhan gizi dan variasi agar anak-anak tidak bosan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: