Warga Tasikmalaya Ternyata Gemar Membaca, tapi Akses Buku Masih Terbatas

Warga Tasikmalaya Ternyata Gemar Membaca, tapi Akses Buku Masih Terbatas

Ilustrasi gemar membaca buku. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Masyarakat Kota TASIKMALAYA sebenarnya memiliki kegemaran membaca yang tinggi. 

Indeks Tingkat Gemar Membaca (TGM) 2024 mencatat skor 82,09, menunjukkan warga rata-rata membaca lebih dari enam kali per minggu dengan durasi dua hingga tiga jam per hari.

Namun, semangat membaca ini belum sepenuhnya terfasilitasi. 

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) 2024 Tasikmalaya hanya berada di angka 72,84 atau kategori sedang. 

BACA JUGA:PAN Kota Tasikmalaya Tebar Kepedulian di HUT ke-27, Bagikan Ratusan Nasi Kotak untuk Jamaah Masjid

Artinya, sarana literasi belum sejalan dengan antusiasme warga.

Pegiat literasi sekaligus akademisi, Susan Nurhayati SPdI MPd, menyebut kendala utama terletak pada keterbatasan akses bacaan. 

Koleksi perpustakaan masih minim, bahkan sebagian kelurahan di Tasikmalaya belum memiliki perpustakaan.

Minat baca ada, tapi bahan bacaan tidak tersedia secara merata. Akibatnya kebutuhan literasi warga belum terpenuhi,” ujarnya, belum lama ini.

BACA JUGA:Forpena 2025 Meriah, Ratusan Anak Ikuti Fun Walk di Tasikmalaya

Selain ketersediaan, faktor harga juga menjadi hambatan. 

Buku baru dengan harga relatif mahal sulit dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.

“Buku bukan kebutuhan pokok, tapi dianggap barang mewah. Padahal, buku adalah jendela ilmu yang seharusnya mudah diakses semua orang,” tegas Susan.

Ia menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan komunitas literasi untuk memperluas akses. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait