Kemenag Tasikmalaya Dorong Deteksi Dini Intoleransi Lewat FKUB

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya, H Dudu Rohman SAg MSi, menekankan pentingnya deteksi dini terhadap potensi intoleransi demi menjaga kerukunan umat beragama di masyarakat.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tasikmalaya yang digelar di Aula PLHUT Kemenag, Rabu 20 Agustus 2025.

Acara ini mengusung tema Deteksi Dini dan Identifikasi Pemicu Intoleransi dan diikuti sekitar 40 peserta dari unsur Kepala KUA, penyuluh agama, kepala madrasah, hingga tokoh agama se-Kabupaten Tasikmalaya.

Menurut H Dudu, konflik horizontal antarumat beragama seringkali berawal dari isu kecil yang jika tidak segera diantisipasi dapat berkembang menjadi persoalan besar.

BACA JUGA:Lagi Cetak Prestasi Global, BRI Group Raih 3 Penghargaan Prestisius dari Euromoney Awards for Excellence 2025

“Kerukunan antarumat beragama adalah fondasi utama membangun masyarakat yang damai,” tegasnya.

"Karena itu, kita perlu peka terhadap setiap tanda atau isu yang berpotensi menimbulkan gesekan agar bisa diselesaikan sejak dini," sambungnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga keagamaan dalam menciptakan ruang dialog sehat. 

Komunikasi terbuka serta sikap saling menghargai perbedaan diyakini dapat memperkuat semangat kebangsaan sekaligus mencegah sikap eksklusif yang memicu intoleransi.

BACA JUGA:Jadwal Super League 2025/26 Pekan Ke-3: Ada Persib Bandung vs PSIM Jogja

“Nilai toleransi yang diajarkan agama harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar jargon,” tambahnya.

H Dudu mengajak FKUB bersama seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dengan pemerintah menjaga suasana Tasikmalaya agar tetap aman, kondusif, dan harmonis.

“Mari jadikan perbedaan sebagai rahmat, bukan alasan untuk terpecah. Dengan persatuan, Kabupaten Tasikmalaya akan semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Sumber: