PKL Cihideung Segera Didata Ulang

PKL Cihideung Segera Didata Ulang

RADARTASIK.COM,CIHIDEUNG — Pemerintah Kota Tasikmalaya akan mulai bergerak melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) Cihideung, hari ini (16/6/2021). Para pedagang akan didata ulang untuk disinkronkan dengan data lama.


Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, H M Firmansyah mengaku akan bergerak setelah mendapat instruksi dari Plt Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf. Pihaknya akan menurunkan petugas ke lapangan guna pendataan. “Besok (hari ini, Red) kami akan cek ke lapangan,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (15/6/2021).

Selanjutnya, para PKL akan diberi surat edaran supaya kembali mengikuti aturan dari Perwalkot Nomor 60 Tahun 2015. Termasuk membongkar konstruksi atap dagangan mereka tanpa harus dilakukan aparat. “Kami minta itu dibongkar secara mandiri oleh pedagang,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pemberian gerobak kepada para pedagang yang ditujukan agar kawasan itu bisa steril setelah pukul 16.00. Jika gerobak tersebut dimodifikasi secara berlebihan, maka akan ditarik lagi oleh pemerintah. “Seperti yang rodanya dilepas, kami akan minta pasang lagi, kalau tidak ya akan kami tarik lagi,” terangnya.

Pihaknya juga akan mengoordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain untuk menyiapkan teknis penataan. Pasalnya, ada kemungkinan area parkir di Jalan Cihideung akan ditiadakan.

Terpisah, Kabid Lalin Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Gumilar menjelaskan pihaknya juga akan kembali mengecek kondisi lapangan. Hal itu, sebagai bahan untuk melakukan manajemen lalu lintas di kawasan itu. “Kita cek kondisi terbarunya, berapa meter ruang jalan yang dipakai PKL,” katanya.

Di bidang lalu lintas, rencananya Jalan Cihideung tersebut akan dikembalikan menjadi dua jalur. Untuk merealisasikan, tentu ruas jalan lalu lintas harus lebih lebar dari kondisi saat ini. “Nanti kami juga akan berkoordinasi dengan OPD lain, karena ini melibatkan instansi lain,” terangnya.

Di sisi lain, peniadaan marka parkir juga perlu dikaji dampak. Menurutnya, hal ini bisa berpengaruh pada jalan di sekitar Jalan Cihideung. “Karena pelayanan parkir juga diperlukan,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tasikmalaya belum menunjukkan langkah nyata soal penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Cihideung. Pemkot diminta jangan sampai asal mewacanakan tanpa langkah nyata.

Ketua Forum Cempaka Untuk Semua, Enan Suherlan menilai persoalan PKL cukup pelik. Dia mengapresiasi keinginan Pemkot umelakukan penataan di area tersebut. “Karena pada prinsipnya kalau ada kemauan, pasti bisa,” ungkapnya kepada Radar, Senin (14/6/2021).

Bisa dibilang, lanjut Enan, penataan sebelum tahun 2022 ini akan menjadi uji coba menjelang penataan kawasan HZ Mustofa dan Cihideung nanti. Sehingga bisa menjadi gambaran untuk direalisasikan di tahun depan. “Memang untuk penataan lebih baik dilakukan sebelumnya, tidak harus menunggu 2022,” katanya.

Pasca pernyataan Plt Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf yang akan melakukan penataan lebih cepat Minggu lalu, belum terlihat ada perkembangan lagi. Dia khawatir Pemkot hanya mewacanakan penataan sekadar untuk meredam opini publik. “Jangan sampai dijawab dengan wacana atau opini, tapi dengan kinerja,” ujarnya.

Pihaknya mempertanyakan sudah sejauh mana langkah dari pemerintah terkait wacana tersebut. Jika baru berbentuk konsep, maka publik harus mengetahui detailnya, khususnya para pedagang. “Kalau memang sudah ada konsepnya ya tinggal kerjakan,” katanya.

Jika konsep saja belum ada, maka Pemkot harus segera merumuskannya dengan melibatkan OPD-OPD terkait. Jangan sampai terus ditunda mengingat ini bukan pekerjaan yang tidak sederhana. “Karena secara nurani, nasib pedagang harus dipikirkan juga,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Pemuda Persatuan Umat Islam (Pemuda PUI) Jawa Barat Deden Tazdad mengapresiasi langkah H Yusuf. Menurutnya pemerintah memang sudah seharusnya mengambil langkah soal kekumuhan di Jalan Cihideung. “Jangan terlalu lama, realisasikan dengan segera,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (8/6/2021). (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: