Nikah Muda Jadi Penyebab Tingginya Angka Stunting di Kota Tasik
Reporter:
agustiana|
Rabu 16-06-2021,05:00 WIB
radartasik.com, KOTA TASIK - Kasus stunting (kurang gizi kronis) di Kota Tasikmalaya kini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Tasik.
Bahkan pemerintah menargetkan pada tahun 2022 mendatang, angka stunting itu turun di bawah 30 persen.
Selama ini, penyebab terjadinya stunting selain asupan makanan, juga karena menikah muda.
Plt Wali Kota Tasik, H Muhammad Yusuf mengatakan, terget itu harus terus dikejar pihaknya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).
Penekanan angka ini, kata dia, tergantung kepada petugas yang ada di pemerintah yakni dengan memfasilitasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Utamanya kepada remaja dan juga ibu hamil.
"Remaja-remaja putri itu harus diberikan pemahaman ketika menikah dan melaksanakan program memiliki anak," ujarnya kepada radartasik.com, Selasa (165/06/21) usai membuka Rembuk Stunting di Grand Metro Hotel.
Terang dia, pemahaman masyarakat untuk pencegahan stunting itu harus terus dilakukan pemerintah.
Nantinya berbagai kader yang ada di Dinkes akan turun melakukan sosialisasinya.
"Saat ini masyarakat Kota Tasik disamping tidak stunting juga harus cerdas, makanya itu akan terus kami sosialiskan, mengenai asupan makanan," terangnya.
Yusuf menambahkan, pola makan saat ini banyak berubah, bahkan sangat tinggi resiko terjadinya stunting itu.
Salah satunya yakni remaja saat ini senang mengkonsumsi kopi, bahkan kelebihan makanan yang menjadi obesitas.
"Asupan makanan itu harus dijaga. Makanya kita himbau kepada masyarakat untuk betul-betul menjaga kesehatannya," tambahnya.
Jelas dia, berbagai upaya penekanan angka stunting itu, bisa turun di bawah 30 persen. Apalagi stunting ini salah satu atensi atau intruksi Presiden Jokowi.
"Saat ini di setiap kota dan kabupaten harus menurunkan angka stunting. Dan kita terus berupaya dengan sarana dan prasarana yang ada di Dinkes," jelasnya.
(rezza rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: