Ribuan Balita di Pangandaran Alami Stunting, Ini Ciri-cirinya..
Reporter:
andriansyah|
Sabtu 12-06-2021,10:30 WIB
radartasik.com, PANGANDARAN — Stunting pada balita di Kabupaten Pangandaran mencapai 1.026 kasus. Menurut Plt Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Lina Yulianti, kasus itu dari Januari hingga April 2021.
Kata dia, data stunting itu berdasarkan laporan dari Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat. “Biasanya tiap puskesmas memberikan laporan tiap bulanya,” ujarnya kemarin.
Kata dia, sebagai intervensi terhadap kasus stunting, Dinas Kesehatan menyalurkan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil. “Biasanya lewat posyandu di tiap dusun. PMT ini berupa kue atau biskuit,” jelasnya.
Bantuan PMT bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kementerian Kesehatan. “Pemberian PMT lokal ini biasa diselenggarkan sebulan sekali,” ucapnya.
Kata dia, pemberian vitamin dan asam folat juga penting agar anak menjadi pintar dan terhindar dari stunting. “Asam folat terutama, baik untuk ibu hamil agar anaknya pintar,” ujarnya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 juga bisa berpengaruh pada stunting, karena tidak terpenuhinya gizi pada ibu hamil. “Jadi karena pandemi daya beli turun, lalu untuk membeli makanan bergizi saja susah, ya potensi stunting bisa terjadi,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki mengatakan stunting pada anak bisa dilihat dari ukuran tubuh yang relatif pendek. “Intinya tumbuh kembangnya kurang normal,” katanya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: