Ciamis Zona Merah, Pelajar Sudah Nyaman Belajar Tatap Muka

Ciamis Zona Merah, Pelajar Sudah Nyaman Belajar Tatap Muka

radartasik.com, CIAMIS - Kabupaten Ciamis kembali menjadi zona merah dalam penyebaran Covid-19. Kondisi itu jelas mengancam kembali ditutupnya kegiatan belajar mengajar di sekolah yang baru berlangsung belum lama ini. Namun, sampai saat ini Pemkab Ciamis belum memutuskan apakah akan menutup kembali sekolah atau tidak.

Kondisi zona merah pun saat ini menjadi kewaswasan bagi para pelajar dan tenaga kependidikan. Mereka takut dan khawatir sekolah akan ditutup kembali ketika saat ini Ciamis memasuki zona merah. Padahal, para pelajar sudah sangat nyaman dan bersemangat ketika kembali sekolah setelah sekian lama belajar daring.

Rahmawati, pelajar SMPN 2 Ciamis mengaku khawatir sekolah akan diliburkan lagi ketika sekarang masuk zona merah. “Ya kami khawatir, karena saya dan teman-teman sudah sangat senang bisa kembali sekolah walaupun harus melaksanakan protokol kesehatan ketat. Karena belajar tatap muka langsung dengan guru sangat bagus dalam menimba ilmu,” ujarnya kepada Radar, Kamis (10/6/2021).

Menurut dia, selain nyaman ketika belajar bersama guru. Hadirnya teman-teman pun membuat aktivitas di sekolah menjadi lebih berwarna, karena bisa berbincang dan diskusi berbagai hal. ”Ketimbang harus belajar daring di rumah jenuh dan menghabiskan kuota, pelajaran jarang terserap, kami lebih baik sekolah walaupun seperti ini,” paparnya.

Selama ini, kata dia, berangkat ke sekolah dengan menjalankan protokol kesehatan ketat untuk menghindari terpapar Covid-19. “Para siswa semuanya kompak untuk menerapkan protokol kesehatan demi bisa bersekolah seperti biasa. Semua pelajar pastinya berharap tidak ada lagi penutupan sekolah, karena kami ingin belajar seperti biasa,” kata dia, menjelaskan.

Kepala SMPN 2 Ciamis Yudi Nugraha menjelaskan, beban sekolah akan semakin berat apabila pembelajaran tatap muka kembali dihentikan. Karena motivasi belajar para siswa di rumah kecenderungan lebih rendah ketimbang di sekolah. “Meski merasa keberatan apabila proses pembelajaran tatap muka kembali dihentikan. Namun kami pihak sekolah tidak dapat berbuat banyak, karena kebijakan PTM sepenuhnya berada di tangan kepala daerah,” terangnya.

Sejauh ini, kata dia, sekolah dan pelajar sudah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Hasilnya, bersyukur sampai saat ini tidak ada klaster sekolah. “Selama ini yang ada klaster perkantoran dan masyrakat. Namun, ketika masuk zona merah yang kena imbasnya kembali lagi sekolah. Namun, apa boleh buat kami tetap mengikuti apa yang menjadi kebijakan,” ujarnya, menambahkan. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: