Warga Menanti Eksekusi Penataan PKL Cihideung

Warga Menanti Eksekusi Penataan PKL Cihideung

RADARTASIK.COM, TAWANG — Langkah Plt Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf yang berencana menata lebih awal pedagang kaki lima (PKL) Jalan Cihideung, diharapkan bisa membuat suasana pusat kota lebih tertata dan memberikan kenyamanan.


Ketua Pemuda Persatuan Umat Islam ( Pemuda PUI) Jawa Barat, Deden Tazdad mengapresiasi langkah H Yusuf. Menurutnya, pemerintah memang sudah seharusnya mengambil langkah soal kekumuhan di Jalan Cihideung. “Jangan terlalu lama, realisasikan dengan segera,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (8/6/2021).

Jika kawasan Jalan Cihideung sudah tertata, kata dia, jalur lalu lintas di area tersebut tentu akan lebih lancar. Ditambah suasana yang lebih baik bisa memberi kenyamanan pengunjung. “Kalau sekarang kan jalannya sempit,” ujarnya.

Terlepas dari itu, sambung dia, dirinya meminta pemerintah tetap konsisten melakukan pengawasan. Supaya hasil penataan tidak hanya bersifat sementara. “Kalau tidak diawasi, khawatirnya ada pedagang yang bandel termasuk barang dan peralatan dagangnya harus dibereskan kalau sore,” katanya.

Selain tata letak, dia pun menekankan pengelolaan sampah yang baik. Hal itu bisa dikomunikasikan dengan para PKL, agar bekerja sama menjaga kebersihan di sekitar lapak.

“Pemerintah pun harus menyiapkan bak pengangkut sampah,” ucapnya.

Budayawan Tasikmalaya, Tatang Pahat mengungkapkan hal serupa. Langkah yang dilakukan H Yusuf menjadi bukti komitmen sebagai kepala daerah dalam melayani masyarakat. “Tapi jangan hanya sekadar wacana, harus dilaksanakan secepatnya,” ungkapnya.

Jika penataan kawasan itu berhasil, ini akan menjadi nilai positif di mata publik. Karena masyarakat bisa merasakan manfaat dari kebijakan yang diambil. “Otomatis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah meningkat kalau memang berhasil,” jelasnya.

Dia percaya dengan langkah serius pemerintah, HZ Mustofa dan Jalan Cihideung akan kembali menjadi salah satu tempat ikonik. Tidak seperti sekarang yang seolah menjadi aib dengan kesemerawutannya. “Jadi kalau ada yang ke Tasik belum sempurna kalau tidak ke Cihideung, kondisi itu dulu pernah terjadi,” jelasnya.

Salah satu pengunjung Jalan Cihideung, Tia Daulika (28) sepakat jika kawasan Cihideung lebih ditata. Karena jika kondisinya tidak berantakan, dia bisa lebih nyaman untuk jalan-jalan dan belanja. “Tapi penataannya harus benar-benar bagus, jangan asal-asalan,” imbuhnya.

Pemerintah Kota Tasikmalaya akhirnya memastikan akan membongkar lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Cihideung. Ruas jalan di area tersebut, dalam waktu dekat akan kembali steril dari aktivitas perdagangan.

Plt Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf menegaskan atap dari lapak PKL di Jalan Cihideung harus dibongkar. Supaya PKL tidak membiarkan lapak dagangannya tidak menetap setelah berjualan. “Nanti saya akan buat edaran supaya dibongkar,” ujarnya kepada Radar, Senin (7/6/2021).

Selain itu, kata Yusuf, badan Jalan Cihideung pun akan di-steril-kan dari pedagang. Sehingga pedagang untuk sementara boleh berdagang di area trotoar dengan jumlah pedagang yang tetap. “Karena nanti kalau diperlebar trotoar-nya, buat pedagang masih bisa di situ,” terangnya.

Yusuf menegaskan bahwa kondisi PKL Cihideung saat ini bukan kehendak Pemerintah Kota Tasikmalaya. Karena berdasarkan Perwalkot, mereka hanya boleh berjualan dari jam 09.00-16.00. “Tidak ada istilah pemerintah menyetujui (PKL seperti saat ini, Red),” ujarnya.

Untuk eksekusinya, lanjut Yusuf, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan dinas-dinas terkait terlebih dahulu. Selanjutnya, dia akan mengeluarkan surat edaran untuk sosialisasi. “Nanti kita rapat dulu, kemudian dibentuk tim sosialisasi kepada mereka (PKL),” terangnya.

Disinggung ketika jika ada penolakan dari PKL di Jalan Cihideung, Yusuf dengan tegas tidak bisa memberikan toleransi lagi. Menurutnya langkah yang diambil bisa menjadi solusi untuk persoalan PKL Jalan Cihideung. “Tidak ada protes-protes lah,” tuturnya.

Dia akuinya, kondisi saat ini efek kurang optimalnya konsep pemerintah yang tidak menyesuaikan dengan kebutuhan PKL. Maka dari itu, dia berkomitmen untuk memperbaiki dan menata kawasan HZ Mustofa dan Cihideung lebih baik. “Dia jualan baju, jualan kain malah dikasih gerobak gitu, akhirnya si gerobak itu dipakai pagar,” terangnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: