Ruang Isolasi Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19

Ruang Isolasi Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19

RADARTASIK.COM, TAROGONG KIDUL — Ruang isolasi untuk penanganan pasien positif Covid-19 mulai penuh. Jumlah pasien positif terus bertambah setiap harinya. Seperti Minggu (6/6/2021), terdapat penambahan pasien positif Covid-19 baru sebanyak 219 kasus.


“Penambahan kasus positif ini terus terjadi setiap harinya. Jadi ruang isolasi terus terisi,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi wartawan, Senin (7/62/021).

Leli mengatakan dua tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 bergejala ringan yang disediakan Pemkab Garut sudah terisi penuh. “Untuk tempat isolasi terpusat untuk pasien gejala ringan ada Islamic Center dan Rusun Gandasari. Itu sudah 100 persen,” terangnya.

Sementara itu, keterisian ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan juga sudah mencapai 70 persen. Angka itu disebut sudah mencapai batasnya. Sebab, menurut Leli, ruang isolasi di rumah sakit tak boleh terisi hingga 100 persen.

Mengatasi itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menambah kapasitas ruang isolasi. Salah satunya, dengan menyiapkan ruang isolasi di puskesmas-puskesmas.

Pihaknya juga ingin setiap desa menyiapkan ruang isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 bergejala ringan. Dengan begitu, ketika ada pasien tak harus selalu dibawa ke tempat isolasi terpusat milik pemerintah, yang notebene sudah terisi penuh.

“Penyediaan ruang isolasi di desa-desa masih dikoordinasikan dengan pak sekda. Kita dari Dinkes lebih menyiapkan puskesmas untuk tempat isolasi,” ujarnya.

Menurut Leli, selama ini puskemas-puskesmas di Kabupaten Garut secara darurat sudah digunakan untuk mengisolasi pasien Covid-19. Artinya, ketika ada pasien yang harus masuk rumah sakit tapi masih menunggu, sementara diisolasi di puskesmas.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan rumah sakit masih bisa menampung pasien Covid-19. Namun, ia berencana akan menambah ruang isolasi di rumah sakit agar ketika lonjakan terus terjadi, pasien dapat tertangani dengan baik.

Meski begitu, apabila pasien masih bisa menjalani isolasi mandiri, sebaiknya memang tidak perlu dibawa ke rumah sakit. “Kita kan sudah siapkan tempat isolasi terpusat seperti Islamic Center dan rusunawa. Namun rumah sakit 24 jam siap menerima pasien yang harus dirujuk,” katanya.

Rudy meminta pemerintah desa menyediakan tempat isolasi terpusat di wilayahnya masing-masing. Ia mencontohkan, ketika terdapat kasus Covid-19 di satu kampung di Desa Hegarmanah Kecamatan Bungbulang, para pasien tak perlu diisolasi ke Islamic Center atau Rusun Gandasari, lantaran pemerintah desa setempat sudah menyiapkan tempat isolasi mandiri secara terpusat. “Kami akan jamin jadup (jaminan hidup) untuk mereka,” ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut sampai Minggu (6/6/2021) terdapat penambahan 219 kasus baru. Penambahan itu disinyalir masih merupakan dampak aktivitas masyarakat selama libur lebaran.

Selain penambahan kasus baru, terjadi juga penambahan angka kematian akibat Covid-19. Terdapat 14 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari itu. Pasien Covid-19 yang meninggal dunia mayoritas berusia lebih dari 50 tehun.

Hingga saat ini, total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut berjumlah 10.893 kasus. Sebanyak 1.102 orang masih menjalani isolasi mandiri, 380 orang menjalani isolasi di rumah sakit, 8.932 orang telah dinyatakan sembuh, dan 479 orang meninggal dunia. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: