Pemkab Pangandaran Keluhkan Mahalnya Harga Tes PCR
Reporter:
syindi|
Rabu 02-06-2021,14:30 WIB
RADARTASIK.COM, PANGANDARAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran kini fokus pada tracking kontak erat dan pemeriksaan di ruang publik dengan tes polymerase chain reaction (PCR) dan rapid tes antigen.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengatakan tes PCR dan rapid tes antigen dilakukan secara acak. “Sejak 23 Mei sampai dengan 28 Mei lalu, setidaknya ada 93 orang telah tes PCR dan 600 orang sudah mengikuti tes rapid antigen,” ungkapnya kepada wartawan Selasa (1/6/2021).
Kata dia, akurasi tes antigen sudah bagus dan akan terus dimaksimalkan. “Tes ini diberlakukan random bagi pelaku wisata dan juga warga,” jelasnya.
Jeje mengaku ada kendala untuk memaksimalkan tes PCR. Salah satunya yakni mahalnya biaya pemeriksaan PCR. “Untuk satu kali pemeriksaan butuh anggaran sekitar Rp 1 juta dan itu harus ditanggung oleh pemerintah kabupaten,” ungkapnya.
Jeje mengatakan Pemkab Pangandaran menginginkan tes PCR diperluas, tetapi terkendala anggaran. “Selain kendala anggaran, respons masyarakat menjalani tes tergolong minim,” ucapnya. Masyarakat banyak yang mengaku takut “di-covid-kan” setelah menjalani tes PCR dan antigen.
Sementara itu, kata Jeje, di Kabupaten Pangandaran pernah terjadi 100 kasus positif Covid-19 dalam seminggu, tetapi tingkat kesembuhan pasien cukup bagus. “Untuk saat ini ada 11 pasien positif yang dirawat dan 28 lainnya menjalani isolasi mandiri,” tuturnya.
(den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: