Satu Warga Meninggal Positif Covid-19 Saat Jalani Isolasi Mandiri
Reporter:
radi|
Minggu 30-05-2021,12:55 WIB
KLIKBANJAR, BANJAR - Seorang pria berinisial DA (41) yang tengah menjalani isolasi mandiri (isolasi) di rumahnya lingkungan Banjarkolot Kelurahan/Kecamatan Banjar meninggal dunia, Minggu (30/05/2021) sekitar pukul 04.40 WIB.
Sebelum meninggal DA sempat dirujuk ke RS Banjar Patroman atau PMC pada Kamis (27/05/2021) karena sakit yang dideritanya. Lalu dilakukan pemeriksaan rapid antigen, dan hasilnya positif.
"Almarhum meninggal dunia kemungkinan di rumahnya saat menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan positif antigen," kata Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar Rusyono SKM seperti dilansir radartasik.com, Minggu (30/05/2021) .
Meski hasil pemeriksaan positif antigen, pihak keluarga menolak DA dirujuk ke RS Asih Husada Langensari untuk menjalani perawatan di sana. Dan lebih memilih untuk menjalani isolasi mandiri dirl rumahnya sendiri. Padahal ia memiliki gejala batuk kering dan sesak nafas.
"Tadi pagi-pagi almarhum sempat dibawa lagi ke PMC oleh keluarganya namun sudah tidak bernyawa atau meninggal dunia saat diperiksa dokter jaga," jelas Rusyono.
Karena diketahui sudah meninggal pihak rumah sakit pun meminta kepada pihak keluarga membawa almarhum DA kembali ke rumahnya. Nah, rupanya ketika jenazah almarhum sampai di rumahnya lagi ternyata pihak keluarga dan tetangga tidak ada yang berani mengurusnya.
"Baru terasa tetangga nggak pada mau urusin, karena mereka tahu kalau almarhum waktu masih hidup lagi menjalani isolasi mandiri," katanya.
Melihat kondisi tersebut, ungkap Rusyono, lantas pihak keluarga minta tolong ke pusat kesehatan masyarakat untuk membantu pemakaman almarhum.
"Terpaksa mereka pun naik mobil tetangganya membawa almarhum ke kamar mayat RSUD Kota Banjar untuk di proses pemulasaran jenazah sesuai prosedur Covid-19. Dan selanjutnya almarhum kami makamkan di TPU Dipatiukur tadi pagi," bebernya.
Bercermin dari kejadian almarhum DA tersebut, Rusyono meminta agar masyarakat terbuka dan jujur serta tidak menutup-nutupi jika ada anggota keluarganya dinyatakan baik positif antigen atau positif Covid-19 dari hasil swab test PCR.
"Kalau ditutup-tutupi kita semua nanti yang pada repot," tegasnya.
Sementara itu, Lurah Banjar Budi Kuswandani membenarkan jika almarhum DA merupakan warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Tes antigen almarhum waktu itu hasilnya positif ketika diperiksa di PMC. Dan seharusnya dirujuk ke RS Asih Husada. Tapi keluarga yang bersangkutan menolak dan lebih memilih menjalani isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Atas kejadian meninggal DA tersebut, Budi meminta warganya yang tes rapid antigen atau swab test PCR hasilnya positif untuk mau menjalani perawatan di rumah sakit.
"Harus mau menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit, terlebih lagi yang bergejala sedang atau yang memiliki riwayat penyakit. Ini semua demi kebaikan bersama," harapnya.
(anto sugiarto)q
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: