Penataan PKL Cihideung & HZ Terkendala Anggaran

Penataan PKL Cihideung & HZ Terkendala Anggaran

RADARTASIK.COM, TASIK  - Pemerintah Kota Tasikmalaya sejatinya memiliki konsep dalam menata area Jalan Cihideung yang kini dipakai oleh pedagang kaki lima (PKL), agar lebih tertib dan estetis. Sayangnya, rencana itu tidak bisa diwujudkan tahun ini, akibat terkendala anggaran bantuan yang tak dikucurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.


Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, H Ivan Dicksan menjelaskan Pemkot sebetulnya sudah menginventarisasi pedagang kaki lima (PKL) di area perekonomian khususnya HZ Mustofa dan Cihideung. Penataan pedagang berbarengan dengan wacana Pemkot mengubah HZ Mustofa dan Cihideung melalui sejumlah kegiatan infrastruktur.

“Sudah ada konsepnya, Tahun 2020 sudah kami ajukan ke Provinsi Jawa Barat dan sayangnya tahun ini bantuannya tidak turun,” ujar Ivan kepada Radar, Kamis (27/5/2021).

Menurut dia, Pemkot sudah mengajukan kembali bantuan untuk penataan infrastruktur di pusat perekonomian KotaTasikmalaya itu di tahun ini, supaya bisa direalisasikan di tahun selanjutnya.

Bahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kota Tasikmalaya sudah menyusun design rencana penataan tersebut.

“Setelah itu, baru akan kami komunikasikan dengan para PKL. Jadi kan kita ada konsep, secara umum nantinya HZ Mustofa tidak ada area untuk parkir dan khusus lintasan. Trotoar-nya diperlebar untuk mengakomodir pedestrian dan pedagang ditata dengan tertib,” paparnya menggambarkan.

Hal tersebut, bersamaan dengan penataan Jalan Cihideung sekaligus. Dimana aktivitas masyarakat yang begitu padat di kawasan itu, diharapkan tidak lagi bersinggungan dan menciptakan rasa nyaman serta aman saat berkegiatan di pusat keramaian.

“Pak Plt wali kota itu, konsepnya nanti di Cihideung ada pedestrian dan tetap ada sarana perdagangan. Kemudian dipilah mana yang memungkinkan untuk jualan di sana, kalau makanan di tempat, akan kita geser tempatkan di lokasi lain,” katanya mencontohkan.

Ivan menjelaskan untuk sekadar merelokasi pedagang saja, rasanya sulit. Melihat keterbatasannya aset milik Pemkot di pusat kota. Maka, lanjut dia, Pemkot berupaya menata aset yang ada supaya seluruh kepentingan dan urusan publik di pusat kota terpenuhi.

“Tidak hanya terpenuhi tetapi diatur supaya nyaman dan estetikanya diperhatikan juga. Kami ingin mencoba menyelaraskan hal itu,” kata mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tersebut.

Di sisi lain, Ivan pun berharap rencana penataan HZ Mustofa dan Cihideung mendapat sinyal positif dari Pemkab Tasikmalaya. Di mana, tepat di seberang taman kota terdapat lahan eks setda yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan antar kedua daerah administratif.

“Semoga saja ada investor yang menjajaki kerjasama dengan Pemkab dalam memanfaatkan eks setda, untuk kepentingan bersama. Asetnya kan milik Pemkab, jadi kita nanti dorong dari sisi regulasi untuk menerima manfaat dari kerjasama mereka, salah satunya penyediaan lahan parkir,” harap Ivan. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: