Garam Cimerak Berdaya Saing

Garam Cimerak Berdaya Saing

PANGANDARAN - Kualitas garam produksi kelompok tambak garam di Kecamatan Cimerak berpotensi untuk diproduksi massal. Hal ini bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat wilayah tersebut.

Perangkat Desa Masawah Kecamatan Cimerak Nunuh Sudrajat mengatakan, beberapa kelompok penambak pernah eksis memproduksi garam. "Ada empat penambak garam lokal yang telah memproduksi garam di Cimerak," terangnya kepada Radar, Senin (24/5/2021).

Kelompok penambak itu tersebar di Desa Masawah, Desa Legokjawa, Desa Kertamukti dan Desa Ciparanti Kecamatan Cimerak. "Namun yang bertahan hanya di Desa Masawah dan Desa Ciparanti," katanya.

Kata dia, garam hasil produksi dari Cimerak bisa bersaing dengan garam yang diproduksi dari daerah lain. "Namun dari segi kuantitas, jelas produksi garam Cimerak masih kalah jauh," terangnya.

Padahal, jika kelompok penambak garam bisa diperbanyak dan bertahan, kuantitasnya akan semakin tinggi. "Hasil produksi garam kelompok penambak garam lokal setiap panen dua minggu sekali baru mencapai 3 kuintal untuk ukuran tunel 3x7 meter," terangnya.

Harga jual garam penambak di Cimerak kisaran Rp 2.500 per kilogram. "Satu kali panen bisa dapat 3 jutaan," jelasnya.

Laboratorium Analisis dan Kalibrasi Balai Besar Industri Agro Bogor pernah melakukan penelitian di beberapa lokasi perairan laut Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. "Hasil penelitian tersebut menunjukkan iodium garam di Kecamatan Cimerak memiliki kandungan 36 miligram per kilogram dari ketentuan minimumnya 30 miligram per kilogram," terangnya.

Kata dia, hasil penelitian tersebut menunjukkan perairan laut di wilayah Cimerak memiliki kualitas yang layak untuk diproduksi menjadi garam. "Bisa bersaing dengan garam yang diproduksi di utara Jawa," jelasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: